Perjalanan Pagar Rumah


Pagar rumah merupakan tapal batas gerakan melintas anggota keluarga yang ada di dalam rumah. Dengan demikian juga menjadi batas larangan selain anggota keluarga yang ada di rumah. Berikut ini merupakan tulisan yang menceritakan perjalan desain pagar rumah dari perspektif klasik hingga kontemporer. 

Dahulu, wujud pagar rumah adalah jenis tanaman dengan batang berduri yang membentuk tegakan maupun menjalar. Tanaman pagar yang dipilih biasanya tanaman yang daunnya dapat digunakan untuk lalapan dan pakar ternak, dan akarnya mampu menyimpan ubi untuk ketahanan pangan keluarga saat kemarau. Jenis tanaman pagar tersebut diantaranya tanaman gadung, tanaman uwi, dan tanaman ketela. Antar tetangga rumah biasanya saling memanen dedaunan pagar rumah untuk bahan masakan sayur.   

Dalam perkembangannya, tanaman pagar diganti dengan tanaman perdu dan tanaman hias dapat dibentuk sedemikian pula. Jenis tanaman pagar tersebut dapat dilihat diantaranya tanaman bunga  melati, bunga pgri. cemara kipas, bunga mentega, bunga soka, kembang sepatu, pucuk merah, lidah mertua, bogenfil, hingga tanaman pakisan. Acapkali dibantu dengan kayu untuk tegakan ragam bunga pagar agar terlihat tampak rapi. Pemilik rumah pagar bunga ini biasanya memiliki hoby menanam bunga-bungaan.  Interaksi sosial antar tetangga masih terbuka ketika jenis pagar rumah jenis ini. Kesan pagar rumah juga tampak asri dan ramah lingkungan.  

Perkembangan berikutnya, seiring rentan terjadinya konflik tapal batas antar pemilih tanah rumah dan tabrasan hewan piaraan, pagar rumah berubah wujud menjadi material keras dan tertutup. Jenis pagar bertembok dengan bahas sejenis batu bata bertulang cor ini, telah membentuk pola tertutup akan interaksi ketetanggaan. Rumah dan sekaligus tanah pekarangan telah menjadi ruang privat hanya untuk isi rumah tersebut. Sekaligus menghalau rasa was-was dari tindak pencurian, tentu saja upaya menjadi rumah aman membutuhkan modal yang cukup besar. Beberapa atasan tembok pagar rumah tampak dilengkapi perangkap dari pecahan kaca dan duri besi, semakin memberi pesan siapa saja yang berani melangkahi pagar, dijamin mendapat kado luka darah. 

Tren desain pagar rumah tampak bergerak seiring zaman. Saat ini, rupa pagar rumah cenderung memberi ruang bukaan untuk gerak sirkulasi udara. Dengan material tembok yang didominasi bahan roster, terdapat bukaan tabal batas sejauh mata memandang. Beberapa pagar rumah juga telah dikombinasi dengan maerial kayu dan tanaman pagar serta instalasi menanam sayuran dan sejenisnya. Pesona pagar rumah terkesan memuat pesona eksotis. Kesan dinamis terasa tersemat dalam merespon perubahan iklim. Walaupun demikian, pagar rumah masih berlihat kuat menjadi penegas batas dari gerakan melintas.  

Berdasar rute perjalanan pagar rumah tersebut, material dan bentuk pagar rumah tampak beradaptasi dengan desain zaman. Dimungkinkan, rupa pagar rumah akan tetap berubah wujud dan memiliki turunan fungsi yang dibisiki dengan fenomena alam. Fungsi pagar rumah dimungkikan tetap berjalan, namun fungsi ideal tetap memandu dari para pemilik rumah. Dimungkinkan pula, pagar rumah akan bertransformasi menjadi pagar rumah digital. Digitalisasi tembok pagar rumah dimungkinkan menjadi muka layar dengan alat bantu kamera cctv yang menekankan rekaman segala hal yang terjadi di dalam pagar rumah. 

Penulis adalah Suhadi, guru sosiologi di SMA Negeri 1 Jakenan


































Sumber berkas: Dari berbagai dokumen online, tahun 2024 

Komentar

Postingan Populer