Waspada Menggunakan AI Menurut Davyn Sudirdjo
“Jika berbicara tentang AI transformatif, ini akan sangat menarik, karena AI transformatif adalah saat AI mulai membangun AI lain, dan itu akan sangat menakutkan. Jadi saya pribadi tidak tahu apakah hal itu akan terjadi dalam satu atau dua dekade ke depan,” ungkap Davyn.
Di akhir pemaparan, Davyn mengingatkan untuk tetap waspada dengan penggunaan AI dan perlu ada verifikasi lebih lanjut mengenai informasi yang tersedia.
“Walaupun banyak sekali manfaatnya, banyak sekali potensi efek samping negatif dari AI. Tidak hanya di Chat GPT, tetapi juga dalam penciptaan AI itu sendiri. Jadi waspadalah terhadap hal itu. Dan setiap kali Anda Chat GPT atau tools AI lainnya, pastikan untuk selalu memverifikasi informasi yang mereka berikan kepada Anda. Jangan mempercayainya 100 persen,” ujar Davyn. (*)Keterangan: Artikel ini copy paste dari https://unair.ac.id/alumni-stanford-university-bahas-penggunaan-ai-di-unair-lewat-ilen/, liputan kegiatan seminar yang berjudul Alumni Stanford University Bahas Penggunaan AI di UNAIR Lewat ILEN, Penulis: Aidatul Fitriyah, Editor: Binti Q Masruroh
Berkas Foto: https://unair.ac.id/alumni-stanford-university-bahas-penggunaan-ai-di-unair-lewat-ilen/
Tidak Berniat Gantikan Guru, tapi Beri Jam Belajar Efektif
Dalam membangun platform ini, Davyn mengatakan menemui beberapa tantangan. Salah satunya tantangan untuk mengenalkan pada murid saat ini. Sebab, murid-murid saat ini telah mengalami transisi beberapa kali dari kelas offline ke online, setelah nyaman di online, harus kembali ke offline lagi.
"Untuk melakukan transisi dari kelas offline ke zoom saja sudah merupakan suatu tantangan, apalagi setelah pandemi berakhir, banyak murid yang kembali ke kelas offline," ujar Davyn.
"Maka itu, angle yang kami ambil itu berbeda. Kami merasa bahwa kelas dengan seorang guru itu sangat berharga, dan kami tidak mau menggantikan guru. Kami ingin membantu guru me-monitor progress murid mereka (murid), memudahkan guru membuat soal belajar dan lesson plan," jelasnya lebih lanjut.
"Saya percaya bahwa ada banyak sekali potential application of AI untuk pendidikan. Saya merasa bahwa dalam beberapa tahun mendatang, AI sudah akan diintegrasikan lebih dalam di sistem pendidikan, mau itu dalam konteks produk yang kami buat, atau fungsi lain seperti learning management system," tambah Davyn.
Sumber: Artikel ini copy paste dari "Mahasiswa RI di Stanford-Berkeley AS Bikin Startup AI Belajar Bahasa Inggris" dalam https://www.detik.com/edu/edutainment/d-6789385/mahasiswa-ri-di-stanford-berkeley-as-bikin-startup-ai-belajar-bahasa-inggris.
Komentar
Posting Komentar