Pengamatan Sampah di Lingkungan Sekitar


Ketika kami melakukan pengamatan dilingkungan sekitar ternyata banyak sampah yang menumpuk dan berserakan, lalu kami mendokumentasikan. Dan ketika melakukan pengamatan, kami juga merasa bahagia karena bisa menjelajahi tempat-tempat.

Kami adalah Selvia Aulia Novianti dan Silviana Rahmah, siswa  dari kelas kelas XI 5 SMA Negeri 1 Jakenan, Pati Jawa Tengah. Dalam tulisan ini berisikan catatan hasil pengematan lokasi sampah. Tepatnya sepuluh lokasi sampah yang kami kunjungi. Pengamatan kami lakukan selama tiga hari, tepatnya sejak tanggal 3 Februari hingga 5 Februari 2024. Dari sepuluh yang kami kunjungi diantaranya;   Alun-alun Juwana, Toko Jual Beli Rosok, Pasar Juwana, Rumah Makan Permata Minang, Gudang Beras Desa Pakuwon, Makam Dukuh Kalem Desa Karang, Resto Kampung Air, dan Jalanan menuju Pelabuhan Juwana. 

Sajian catatan pengamatan sampah disajikan berdasarkan tiap-tiap lokasi sampah yang kami kunjungi. Tiap-tiap sajian diulas meliputi lokasi pengamatan, waktu pelaksanaan pengamatan, dan catatan saat melakukan pengamatan sampah.  

Sampah Alun-alun Juwana 

Sampah berserakan di depan Alun-Alun Juwana (Fotografer: Selivia Aulia Novianti)

Kami melakukan pengamatan sampah di sekitar Alun-alun Juwana pada hari Minggu, 4 Februari 2024. Di sekitar alun-alun Juwana ternyata masih ada  rumbukan sampah yang bisa mengganggu  pemandangan dan bau yang tidak enak. Rumbukan sampah tersebut berisi gelas aqua, botol aqua,plastik bekas makanan, styrofoam dan sejenisnya. Sampah yang ada tersebut termasuk sampah anorganik (tidak dapat terurai) yang berbentuk padat. Jaraknya kira-kira sekitar setengah meter saja, tidak terlalu banyak sehingga jaraknya tidak jauh juga dan tidak terlalu berat juga (ringan).

Sampah di Kawasan Jual Beli Rosok 

Kondisi sampah di depan toko jual beli rosok ( Fotografer: Selvia Aulia Novianti )
Pengamatan sampah selanjutnya kami lakukan di depan toko jual beli rosok. Pengamatan kami lakukan pada hari Minggu 4 Februari 2024. Terdapat rumbukan seng, aluminium dan kayu-kayu yang tersebar di depan toko jual beli rosok, sehingga tampak kurang enak jika dipandang. Akibatnya banyak orang yang menjual barang bekas di toko tersebut, sehingga sisa atau sampah dari barang bekas terbuang di pinggir jalan. Rumbukan tersebut termasuk jenis sampah anorganik karena bentuknya yang padat dan sulit terurai. Jarak sampah tersebut kira-kira sekitar satu meter setengah, karena jumlahnya yang lumayan banyak. Sehingga tonasenya termasuk sedang.

Sampah Pasar Juwana 

Sampah yang menumpuk disekitar area pasar Juwana ( Fotografer: Selvia Aulia Novianti )
Kami melakukan pengamatan sampah di Pasar Juwana para hari Minggu tanggal 4 Februari 2024. Di ujung belakang pasar terdapat rumbukan sampah plastik, styrofoam, karung dll. Sampah-sampah tersebut termasuk sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh tanah. Jarak sampah tersebut kira-kira dua meter setengah, karena jumlahnya yang sangat banyak. Sedangkan tonasenya termasuk berat. Sampah tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap, sehingga jika kita melewatinya terkesan jorok dan kumuh.

Sampah di Sekitar Rumah Makan Permata Minang

Sampah didepan warung makan Padang Juwana 
( Fotografer: Selvia Aulia Novianti )
Lokasi pengamatan selanjutnya adalah di sepanjang jalan Juwana tepatnya di sekitar Rumah Makan Permata Minang. Kami melakukan pengamatan pada hari Senin, tanggal 5 Februari 2024. Di depan warung rumah makan terdapat beberapa plastik sampah yang isinya sisa-sisa dari bekas makanan. Sampah tersebut termasuk jenis sampah organik yang bisa diuraikan oleh tanah. Jaraknya cuma setengah meter tidak terlalu banyak, sedangkan tonasenya ringan. Sampahnya bersifat lunak dan basah, sehingga cepat membusuk dan baunya tidak enak.

Sampah Pasar Juwana 

 Sampah yang menumpuk di pasar Juwana
( Fotografer:  Selvia Aulia Novianti )
Pengamatan sampah selanjutnya kami lakukan di lingkungan Pasar Juwana. Pengamatan ini kami lakukan pada hari Sabtu, 3 Februari 2024. Dari gambar di atas termasuk sampah anorganik, yang terdiri dari beberapa macam plastik, kaleng, kardus, dll. Jaraknya kurang lebih dua meter setengah, karena jumlahnya yang terlalu banyak dan tonasenya berat. Sampah tersebut membuat kesan lingkungan yang tidak bersih sehingga dapat memunculkan beberapa penyakit yang muncul.

Sampah di Sekitar Gudang Beras Desa Pwkuwon

Sampah yang menumpuk di depan gudang beras di Desa Pekuwon (Fotografer: Silviana Rahmah)
Lokasi pengamatan selanjutnya kami lakukan pada Senin, 5 Februari 2024. Pengamatan kami lakukan di depan gudang beras di Desa Pekuwon. Di pinggir jalan depan gudang beras di Desa Pekuwon ternyata banyak sampah yang menumpuk di buis beton. Tumpukan sampah yang terlihat digambar tersebut berisi sampah anorganik karena bentuknya yang padat dan sulit terurai,seperti plastik kemasan, plastik kantong, cangkang telur dan gelas plastik. Selain itu ada sampah organik yang terlihat digambar karena bentuknya yang lunak dan mudah terurai,seperti kupasan kulit bawang, cabai, dan buah busuk. Sampah tersebut berada di buis beton dengan diameter 100 cm dan tinggi 50 cm, dan tonasenya sedang. Sampah yang dibiarkan terus menumpuk dipinggir jalan akan membuat pengguna jalan tidak nyaman dan menjadi sarang penyakit apalagi tempatnya berada didekat selokan.

Sampah di Area Makam Dukuh Dalem Desa Karang

Sampah yang berserakan dan tercecer di depan makam Dk. Ndalem Ds. Karang (Fotografer: Silviana Rahmah)
Lokasi pengamatan selanjutnya kami lakukan di depan makam dukuh Dalem desa Karang. Tepatnya pada hari Senin 5 Februari 2024 kami berdua melakukan pengamatannya. Didepan makam Dk. Dalem Ds. Karang ternyata banyak sampah yang menumpuk dan berserakan. Tumpukan sampah yang ada digambar tersebut berisi sampah anorganik karena bentuknya yang padat dan sulit terurai,seperti plastik kemasan, kertas minyak dan botol plastik. Selain itu ada sampah organik yang terlihat di gambar karena bentuknya yang lunak dan mudah terurai,seperti ranting pohon, dedaunan kering dan rumput kering. Jarak sampah tersebut sekitar dua meter, dan tonasenya ringan. Sampah yang dibiarkan terus menumpuk dan berserakan apalagi didekat makam sehingga akan membuat makam menjadi tidak terawat dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.

Sampah di Sebelah Selatan Resto Kampoeng Air 

Kondisi sampah disebelah resto Kampoeng air (Fotografer: Silviana Rahmah)
Selanjutnya kami melakukan pengamatan sampah di sebelah selatan Resto Kampoeng Air. Hari Senin tanggal 5 Februari 2024 kami lakukan pengamatannya. Di sebelah selatan resto Kampoeng Air ternyata banyak sampah yang menumpuk dan berserakan. Tumpukan sampah yang ada digambar tersebut berisi sampah anorganik karena bentuknya yang padat dan sulit terurai,seperti plastik kemasan, plastik kantong dan sedotan plastik. Selain itu ada sampah organik yang terlihat di gambar karena bentuknya yang lunak dan mudah terurai,seperti dedaunan kering, rumput kering, sisa sayuran dan kulit kelapa. Jarak sampah tersebut sekitar 5 meter, dan tonasenya sedang. Sampah yang dibiarkan terus menumpuk dan berserakan apalagi didekat resto sehingga akan membuat kumuh dan baunya menjadi tidak sedap.

Sampah Pasar Juwana 

Sampah sisa penjualan di area pasar Juwana (Fotografer: Silviana Rahmah)
Kami melakukan pengamatan sampah di Pasar Juwana para hari Senin, 5 Februari 2024. Di pasar Juwana di dekat blok sayur dan buah ternyata terdapat sampah di dalam keranjang. Sampah yang ada digambar tersebut berisi sampah anorganik karena bentuknya yang padat dan sulit terurai,seperti plastik kemasan, plastik kantong, sedotan plastik, cangkang telur dan karung plastik. Selain itu ada sampah organik yang terlihat di gambar karena bentuknya yang lunak dan mudah terurai,seperti buah busuk. Sampah yang berada di keranjang dengan diameter 80 cm dan tinggi 20 cm, dan tonasenya ringan. Apabila sampah sudah dalam keadaan segera di buang dan dibersihkan supaya tidak menggangu pemandangan dan menimbulkan bau tidak sedap.

Kondisi sampah yang berserakan di jalanan dekat pelabuhan (Fotografer: Silviana Rahmah)

Sampah di Jalanan Pelabuhan Juwana 

Selanjutnya kami melakukan pengematan sampah di pinggir jalan dekat Pelabuhan Juwana. Pengamatan sampah Pelabuhan Juwana kami lakukan pada hari Senin, 5 Februari 2024. Dipinggir jalan dekat pelabuhan Juwana ternyata banyak sampah yang menumpuk dan berserakan. Tumpukan sampah yang ada digambar tersebut berisi sampah anorganik karena bentuknya yang padat dan sulit terurai,seperti plastik kemasan, plastik kantong, botol plastik, gelas plastik dan sedotan plastik. Selain itu ada sampah organik yang terlihat di gambar karena bentuknya yang lunak dan mudah terurai,seperti dedaunan kering, rumput kering, sisa sayuran dan ranting pohon. Jarak sampah tersebut sekitar 8,5 meter, dan tonasenya sedang. Sampah yang dibiarkan terus menumpuk dipinggir jalan akan membuat pengguna jalan tidak nyaman dan menjadikan sarang penyakit.

Penulis adalah Selvia Aulia Novianti dan Silviana Rahmah, siswa  dari kelas kelas XI 5 SMA Negeri 1 Jakenan, Pati Jawa Tengah 

Komentar

Postingan Populer