Contoh Browsing Bagian Kajian Pustaka Dalam Program Pemberdayaan Masyarakat


Bagaiamana cara menyusun bagian kajian pustaka dalam program pemberdayaan masyarakat? Untuk menyusun bagian ini, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, penentuan tema pemberdayaan komunitas akan mempengaruhi tentang konsep apa yang digunakan, bagaimana tahapan-tahapan dalam pengerjaan program pemberdayaan, indikator apa saja yang diterapkan dalam menentukan ketercapaian dan kegagalan, hingga tindak lanjut dan evaluasi yang akan dilakukan pasca kegiatan. Setelah menentukan tema dan menyusun kerangka konseptualnya, langkah kedua adalah memperiapan perangkat dan aplikasi pencarian jurnal penelitian terdahulu yang berhubungan dengan tema pemberdayaan. Langkah yang kedua ini realtif cukup mudah karena pengerjaanya melalui online. Beberapa website yang berisikan kumpulan penelitian dan program pemberdayaan masyarakat dapat ditemukan pada link https://scholar.google.com/ dan https://garuda.kemdikbud.go.id/. Langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka deskripsi dari hasil browsing konsesp pemberdayaan yang telah ditentukan. Kerangka deskripsi ini dapat dikembangkan sedemikian rupa menjadi narasi apik dan koheren. Langkah selanjutnya adalah menuangkan rujukan dalam kajian pustaka. Pada bagian ini merupakan contoh dari penerapan langkah pertama dan kedua, yaitu penentuan tema program pembedayaan dan pencarian jurnal yang setema. 

PANDUAN MEMBUAT KAJIAN PUSTAKA 

Bagian kajian pustaka merupakan landasan konsep yang terukur dan teruji yang digunakan untuk kegiatan pemberdayaan komuntias. Indikator dari kajian pustaka dapat memuat tentang definisi program, jenis-jenis program, cara kerja program, serta hasil dan manfaat program. Dari indikator tersebut dapat diguakan untuk menyiapkan langkah-langkah strategis program pemberdayaan komunitas. 

Adapun tahapan program pemberdayaan tanaman pangan ditingkat keluarga diantaranya melalui beberapa tahapan. Tahap pertama, tahap membuat media tanam yang didalamnya terdapat tahapan membuat membuat pupuk kompos dan media tanam. Tahap kedua, tahap membuat tabulapot dari bahan limbah. Ketiga, tahap menentukan jenis tanaman pangan termasuk sayuran dan tanaman obat. Keempat adalah tahap pemeliharaan tanaman hingga pemanenan, merupakan tahapan penting dalam mengenali karakteristik jenis tanaman pangan berdasarkan keunikan masing-masing, Kelima, tahap evaluasi yang dilanjutkan tindak lanjutnya. 

CONTOH: 

Menurut Chambers (2995, dalam Wijaya (2010) pemberdayaan masyarakat dalam konteks community development berarti pertumbuhan kekuasaan dan wewenang bertindak pada masyarakat untuk mengatasi masalah mereka sendiri seperti ekonomi dan kesehatan (Chambers: 1995). Wujud penumbuhan kekuasaan dan wewenang tersebut dengan memberi kesempatan bagi masyarakat untuk merencanakan hingga menikmati program pembangunan yang ditentukan oleh mereka sendiri, bahkan mereka diberi kesempatan untuk mengelola secara mandiri dana pelaksanaan program pembangunan. 

Mahmudi (2002, da,am Wijaya, 2010) ) menjelaskan istilah pemberdayaan (empowerment) berkaitan erat dengan proses transformasi sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Pemberdayaan adalah proses penumbuhan kekuasaan dan kemampuan diri dari kelompok masyarakat yang miskin/ lemah, terpinggirkan, dan tertindas. 

Membuat media tanam 

Media tanam adalah mdia yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman, tempat akar atau  bakal  akar  akan  tumbuh  dan  berkembang,  media  tanam  juga  digunakan  tanaman sebagai tempat berpegangnya akar. (Wuryaningsih 2008). Penggunaan  tanah  lebih  efisien  dapat  dilakukan  dengan  mengurangi  volume  media yang diidikan ke dalam polybag (Muliawati 2001). Syarat  media  pembibitan  yang  baik  adalah  ringan,  murah,  mudah  didapat,  porus (gembur), dan subur (kaya unsur hara). Prastowo dan Roshetko.

Prinsip   media   tanam yang   digunakan untuk   tabulampot   adalah menjaga perakaran. Perakaran yang kuat berguna untuk menegakkan batang. Media  tanam  juga  harus porous menyediakan  unsur  hara. Bahan penyusun media tanam sebaiknya ringan, daya pegang air tinggi. Bahan  yang  dibutuhkan  untuk  membuat  media  tanam  dapat  berupa tanah,  pupuk   kandang,   kompos,   sekam   padi,   pasir,  dan   lain-lain. Beberapa komposisi  media tanam  yang  banyak  digunakan  adalah dengan   menggunakan   bahan   tanah,   pupuk   kandang/kompos   dan sekam dengan perbandingan 1:1:1; bisa juga 1:2:1. Penggunaan sekam untuk daerah dengan curahhujannya  tinggi,  sebaiknya menggunakan
komposisi 1:2:1, sedangkan untuk daerah yang curah hujannya rendah rata-rata  menggunakan  komposisi  1:1:1.  Untuk  daerah  dusun  Bener, kondisi  curah  hujan  tergolong  sedang,  sehingga  bisa  menggunakan komposisi  1:1:1. Penyampaian  materi  oleh  narasumber  pada  Gambar 1,   disertai   dengan   diskusi   dengan   masyarakat   yang   hadir   dalam kegiatan pengabdian masyarakat. 

Utami, S. S., Ratnaningsih, E., Kumalasari, Y. I., & Widowati, R. (2022). Urban Farming dengan Budidaya Tabulampot Jambu Air di Dusun Bener, Tegalrejo, DI Yogyakarta. Rahmatan Lil'Alamin Journal of Community Services, 59-67.

Membuat tabulampot dari bahan limbah

Tabulampot adalah tanaman buah dalam pot.  TABULAMPOT adalah  terkait  media  tanam  yang  dapat  digunakan agar  tidak  mudah  padat  dan  tidak  berat. 

digunakan  alat  yang  sederhana  yaitu  memanfaatkan botol   bekas    air    mineral   ukuran   1,5    L.    Cara pembuatannya   adalah   dengan   melubangi   bagian tutup  botol  sebanyak  1  lubang  dengan  ukuran  yang kecil,  serta  dibagian  sisi  botol  yang  menghadap  ke tanaman.  Jumlah  lubang  yang  dibuat  disesuaikan agar  tidak  terlalu  banyak  sehingga  air  akan  keluar melalui  lubang  botol  secara  perlahan-lahan.  Bagian bawah  botol  dipotong  sebagai  tempat  memasukkan air  ataupun  pupuk.  Selanjutnya  dalam  penempatan botol dilakukan secara terbalik dengan bagian kepala botol   yang   telah   diberi   tutup   ditanam  ke   dalam media  dan  bagain  sisi  yang  dilubangi  diarahkan  ke bagian tanaman.

pembuatan  media  tanam dimana  narasumber  menjelaskan  selanjutnya  diikuti secara  langsung  oleh  peserta  dalam  membuat  media tanam  dengan  komposisi  perbandingan  1  tanah  :  1 sekam  :  1  kompos  rumah  tangga

Selanjutnya  media dipindahkan  ke  dalam planter  bagukuran  50  liter dan  dilakukan  penanaman  bibit  yang  terdiri  dari bibit belimbing madu dan jambu kristal.

Parmila, I. P., Shantiawan, P., Suarsana, M., Suwardike, P., Purba, J. H., & Wahyuni, P. S. (2022). Pelatihan Budidaya Tabulampot Guna Mendukung Ketahanan Pangan Di Desa Baktiseraga Kabupaten Buleleng Buleleng. Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat), 2(1), 19-22.

Prinsip tabulampot adalah teknik budidaya tanaman dengan memanfaatkan lahan sempit. 

Tabulampot adalah singkatan dari tanaman buah dalam pot. Prinsip tabulampot adalah teknik 
budidaya tanaman dengan memanfaatkan lahan sempit untuk menanam berbagai jenis buah
buahan dalam pot atau wadah lainnya. Prinsip ini didasarkan bahwa tidak perlu memiliki lahan 
yang luas untuk menanam berbagai jenis buah buahan. Beberapa prinsip tabulampot meliputi 
pemilihan jenis tanaman yang tepat, penggunaan media tanam yang baik dan pemeliharaan yang 
tepat, serta pengendalian  hama dan penyakit secara tepat. 

Tristi Indah DK, T. (2023). Kajian Respon Morfologi dan Fisiologi Tabulampot Belimbing (Averrhoa carambola) dengan Penambahan Pupuk Organik Terfermentasi Mikro Organisme Lokal (MOL). BIOSFER, 8(1), 75-78.

Rangkaian kegiatan meliputi(1) Sosialisasi pentingnya pertanian perkotaan dan prospek tabulampot(2)penyiapanmedia tanam (3) pengenalan jenis-jenisjambu  air(4) pindah  tanam (5) pemeliharaantabulampot(teknik pengairan,     pemupukan, pemangkasan, pengendalian     hama,     dan pengurangan    buah).

Utami, S. S., Ratnaningsih, E., Kumalasari, Y. I., & Widowati, R. (2022). Urban Farming dengan Budidaya Tabulampot Jambu Air di Dusun Bener, Tegalrejo, DI Yogyakarta. Rahmatan Lil'Alamin Journal of Community Services, 59-67.

Menurut Wibowo(2015) Tabulampot adalah teknik budidaya tanaman    yang    menggunakan    pot    dan sejenisnya   sebagai   tempat      meletakkan media   tanam   dan   bibit tanaman.Teknik tabulampot    dapat    menggunakan    tempat berupa  pot  plastik,  pot  dari  tanah  liat  dan berbagai   bahan   yang   dapat   dicetak,   dan polybag   atau   plastik(Wibowo,   Ananda, Setiawan, Prahendra, & Adelin, 2015).

Asnahwati, A. (2019). Dampak Usaha Tabulampot Rumah Tangga Terhadap Pendapatan Keluarga. Jurnal Akuntansi Kompetif, 2(2), 68-75.

pembuatan tabulampot yang meliputi :  
1. pemilihan bibit buah, bibit yang dijadikan contoh adalah stek batang buah naga dan bibit jambu Kristal;  
2. penyiapan  media menggunakan campuran tanam arang sekam, kascing, dan tanah;  
3. pemilihan pot, untuk buah naga menggunakan pot dengan diameter 60 cm dan untuk jambu Kristal 
menggunakan pot dengan diameter  40 cm;  
4. penanaman; dan  
5. pemeliharaan tabulampot. 
Nafi'ah, H. H., & Royani, M. (2018). Penyuluhan dan praktik pembuatan tabulampot di desa Cikandang Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut. Jurnal PkM.

Jenis tanaman pangan termasuk sayuran dan tanaman obat

Produksi  pangan  adalah  salah  satu  aspek  kebutuhan  yang  sangat  penting.  Ketersediaan  pangan mempengaruhi  stabilitas  ketahanan  pangan.  Beberapa komoditastanaman  pangan  yang  menjadi  kebutuhan pokok  adalah  Padi,  Jagung,  Kedelai,  dan  Ubi  Kayu,  Ubi  Jalar,  Kacang  Tanah  dan  Kacang  Hijau.  

Ariyanto, R., Puspitasari, D., & Ericawati, F. (2017). Penerapan Metode Double Exponential Smoothing Pada Peramalan Produksi Tanaman Pangan. Jurnal Informatika Polinema, 4(1), 57-62.

Empat macam komoditas sayuran (kangkung darat, caisim, pakcoy, dan kembang kol).  

Ayuningtyas, C. E., & Jatmika, S. E. D. (2019). Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga. Yogyakarta: K-Media.

Sayuran Buah: Cabai besar, cabai rawit, kapri, kecipir, tomat, buncis, kacang panjang, terong, pare, paprika 
Sayuran Daun: Kangkung, mentimun, bayam, sawi, bawang daun, kubis, sealada, seledri, kemangi 

Sayuran Bunga: Kol, brokoli dan bunga pepaya 
Sayuran: Umbi, Wortel, kentang, bawang merah, bawang putih, lobak serta tanaman bumbu

Ayuningtyas, C. E., & Jatmika, S. E. D. (2019). Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga. Yogyakarta: K-Media.

Aneka teknologi, termasuk tanaman pot, polybag, hidroponik, dan vertkultur. 

Bushron, R., Mahardika, M. W., Arifanty, R. D., & Septiani, D. E. (2024). Pekarangan sebagai Sumber Pangan Keluarga di Wilayah Desa Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. AGROINOTEK, 5(2), 34-46.

Menanam tanaman obat (jahe, kunyit, kencur, lengkuas) 

Nugraha, S. P. (2015). Pelatihan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA). AJIE (Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship), 4(01), 58-62.


Pemeliharaan tanaman hingga pemanenan

Tanaman cabai merupakan salah satu tanaman hias buah yang biasa ditanam dalam pot dan dapat berfungsi baik sebagai tanaman hias dalam ruang dan di luar ruangan. Selanjutnya Purwo  (2007)  menyatakan  keuntungan  menanam  cabai  di  dalam  pot  adaah  perawatan tanaman  menjadi  lebih  mudah  karena  syarat  tumbuh  tanaman  dapat  dipenuhi,  selain  itu sangat  praktis  karena  tanaman  dalam  pot  mudah  dipindahkan  dari  satutempat  ke  tempat lain.Budidaya  tanaman  terong  paling  pesat  terjadi  di  Asia  Tenggara  Indonesia  pada  tahun 1960-an.  Sentral  pertanaman  terong  masih  terpusat  di  pulau  Jawa  dan  Sumatera.  Lima provinsi  yang  paling  luas  areal  pertanaman  terong  adalah  provinsi  Jaw  Barat,  Sulawesi Selatan, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Tengah. ( Sholikah, 2013).
Cara menanam  cabai  dilakukan  dengan  cara nenbuat  sendiri  atau  membeli  benih  yang telah  siap  disiram.  Pengadaan  benih  dengan  cara  membeli  akan  lebih  praktis,  petani  tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik. (Cahyoono, 2003)Cara menanam terongadalah dengan intensitas cahaya yang cukup dapat menentukan kualitas buah terong. Dalam batas yang normal intensitas cahaya akan memberikan pengaruh yang  baik  terutama  pada  pembentukan  warna  buah  yang  diperlukan  tanaman  terong  yakni 60%.  Kelembaban  udara untuk  tanaman  terong  berkisar  80%.  Lahan  oenanaman  terong harus  subur,  air  tanahnya  tidak  menggenang,  dan  pH  tanah  5-6.  Musim  tanam  terong  yang terbaik  ialah  musim  kemarau  walaupun  bisa  juga  di  musim  penghujan.  (Hendro  dan Sunarjono, 2007)


Komentar

Postingan Populer