Seandainya Ery Seda Membela Peternak Rumahan - Untuk Bahan Diskusi Kelas Sosiologi SMA

Ery Seda, adalah sapaan dari Guru Besar FIsip UI dengan nama lengkap Francisia Saveria Sika Ery Seda. Beliau adalah Sosiolog UI yang konsen di bidang studi pembangunan. Baru-baru ini, Ia dikukuhkan menjadi Guru Besar, tepatnya pada hari Rabu tanggal 6 Desember 2023. 

Bangsa Indonesia patut bersyukur memiliki Guru Besar yang memihak kelompok marginal yang mengalami eksklusi sosial ini. Eksklusi sosial merupakan tindakan masyarakat untuk menyingkirkan individu atau komunitas dari sistem yang berlaku. Berlatar belakang pendidikan S2 dan S3 dari luar negeri, beliau telah banyak melakukan pembelaan terhadap kaum marginal. Kelompok yang terpinggirkan dan sekaligus dipinggirkan posisi dan perannya dalam sistem sosial yang berlaku, yang disorot adalah kelompok difabel. Menurut Ery Seda, kelompok yang menyandang perbedaan level fungsi jasmani dan rohani (dulu: penyandang cacat), sama-sama memiliki hak yang sama seperti kelompok lainnya. Namun karena eksklusi sosial, kerap kali hak dari kelompok difabel dirampas. Menurut Ery Seda, perlu dilakukan kebijakan dengan pendekatan inklusi sosial dalam mengatasi masalah sosial kelompok marginal dan sekaligus yang mengalami ekslusi sosial. Dengan pendekatan tersebut, menurur Ery Seda, kesejahteraan sosial kelompok marginal dapat diatasi. 

Dalam konteks sosiologis, menurut Ery Seda, masalah tentang kelompok marginal dan fenomena ekslusi sosial merupakan kajian penting dalam disiplin ilmu sosiologi. Maksud dari Guru Besar Studi Pembangunan FISIP UI ini adalah masalah sosial kelompok marginal dan tindakan eksklusi sosial adalah tema penting dalam sosiologi untuk dijadikan isu sebuah penelitian. 

Untuk memahami gagasan Ery Seda, mari bersama-sama melakukan diskusi tentang Kelompok Marginal Peternak Rumahan yang sedang diterpa Eksklusi Sosial yang berhubungan dengan perubahan tata kelola dan pelestarian rumput di alam sekitar.  

Kasus untuk Diskusi Bersama

Peternak rumahan merupakan anggota masyarakat dan atau kelompok sosial yang memiliki peliharaan binatang ternak. Binatang ternak yang dimaksud disini adalah kambing dan sapi. Kelompok sosial peternak biasanya melakukan pemeliharaan dengan model sederhana, yaitu dikelola secara mandiri di rumah masing-masing dengan pakan ternak dari alam sekitar dan bahan pakan membeli. 

Pada saat ini, kelompok sosial peternak rumahan dalam keadaan marginal. Maksud dari kelompok marginal ternak rumahan adalah adanya ancaman sumber pakan rumput dari alam yang semakin mendera. Hal tersebut disebabkan adanya tindakan pemilik sawah yang menyemprotkan obat keras agar rumput mati dan tidak tumbuh lagi. Selain itu, pakan dari alam mereka semakin sempit dan langka ketika adanya tindakan mengganti pematang sawah mereka dengan batu bata yang dibalur adukan pasir bersemen. Tindakan sosial kedua ini tentu semakin menguatkan kelangkaan pakan ternak yang tesedia gratis di alam. Tindakan sosial tersebut dapat dikategorikan masuk dalam tindakan eksklusi sosial, dimana kelompok pemilik sawah cenderung meminggirkan posisi dan peranan peternak rumahan. 

Dari masalah sosial tersebut, lakukan diskusi bersama dengan panduan pengembangan indikator isu sebagai berikut. Pertama, bagaimana posisi dan peranan peternak rumahan sebelum adanya eksklusi sosial dalam bentuk tindakan menyemprot rumput dengan obat kimia agar rumput mati. Kedua, bagaiman posisi dan peranan peternak rumhan sebelum adanya eksklusi sosial dalam bentuk mengganti pematang sawah dengan bahan material pasi dan semen. Ketiga, apa saja dampak dari tindakan menyemprot rumput dengan bahan kimia agar rumput mati. Keempat, apa saja dampaknya dari tindakan mengganti pematang dengan material pasir semen. Kelima, bagaimana cara membeli kelompok peternak rumahan agar tidak menjadi kelompok marginal dan tidak terjadi eksklusi sosial. Selamat berdiskusi.

Penulis adalah Suhadi, Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Jakenan, Jawa Tengah    

Bahan Bacaan untuk Diskusi;
1. Naskah Pidato Guru Besar Ery Seda, dalam https://www.scribd.com/document/691606126/Naskah-Pidato-Guru-Besar-Ery-Seda
2. Kumpulan artikel Ery Seda https://scholar.google.co.id/citations?user=Fwvbd9sAAAAJ&hl=id
3. Relasi Kemiskinan, Eksklusi Sosial, Dan Social Well-being Dalam Perspektif Studi Pembangunan, dalam https://www.scribd.com/document/691606382/Prof-Ery-Seda-Kaji-Relasi-Kemiskinan-Eksklusi-Sosial-Dan-Social-Well-being-Dalam-Perspektif-Studi-Pembangunan-Universitas-Indonesia
4. Liputan Pidota Pengukuhan Guru Besar Ery Seda, dalam https://www.scribd.com/document/691606286/Liputan-Pidota-Pengukuhan-Guru-Besar-Ery-Seda-Butuh-Kebijakan-Inklusif-Untuk-Kesejahteraan-Sosial-Kompas-id 
5. Pengukuhan Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, dalam https://www.youtube.com/live/PZOG3HYR_cg?si=W-CuDV6oxfacpaA2
6. Profil Dra. Francisia Saveria Sika Ery Seda, M.A., Ph.D. dalam https://sosiologi.fisip.ui.ac.id/francisia-sse-seda/

Komentar

  1. Pakan ternak sapi tidak hanya dari rumput saja ,kita bisa mengganti rumput menggunakan tebon(pohon jagung) dan lainnya ,selain itu peternakan biasanya memberi gizi dari konsentrat yang dihasilkan dari campuran buah jagung dan kedelai dan sebagainya dan dedek yang dihasilkan dari bubuk kulit gabah yang udah bersih dan dijadikan beras dan beras tersebut meninggalkan bubuk halus yang dinamakan dedek.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer