SMA Negeri 1 Jakenan dan Perjalanan Panjang Merawat Warisan Batik

Daun dan Biji
By -
0

PATI, HARI BATIK NASIONAL
– Perayaan Hari Batik Nasional yang berlangsung setiap 2 Oktober menjadi momen sakral yang dirayakan dengan penuh semangat oleh SMA Negeri 1 Jakenan, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati. Dari tahun ke tahun, sekolah ini tidak hanya sekadar memakai batik sebagai seragam hari itu, melainkan menjadikan batik sebagai ruang kreativitas, identitas, dan pelajaran hidup bagi generasi muda.

Sejak beberapa tahun lalu, SMA Negeri 1 Jakenan rutin menggelar berbagai kegiatan berbau batik yang mengapak ampuh menumbuhkan kecintaan sekaligus pemahaman budaya batik. Kegiatan tersebut meliputi lomba membuat batik tulis dengan pewarna alami, presentasi desain batik, lomba essay bertema batik, fashion show batik karya siswa, hingga menghias kelas dan lingkungan sekolah dengan ornamen batik.

Kegiatan pembelajaran batik bukan hanya dalam bentuk budaya dan seni semata, tetapi juga dibarengi pengembangan kewirausahaan. Misalnya, dalam gelar karya tahunan, siswa menampilkan batik ecoprint yang menggunakan motif daun sebagai inovasi baru, hasil kolaborasi antara siswa dan pengrajin lokal.

Kepala SMA Negeri 1 Jakenan, Sasmito, S.Pd., menjelaskan bahwa sejak lama batik menjadi salah satu media pembinaan karakter dan penguatan identitas para siswa. "Batik mengajarkan nilai gotong royong, kreatifitas, dan rasa cinta akan keberagaman. Pengalaman membatik serta merancang kreasi busana batik juga menanamkan sisi mandiri dan entrepreneur pada siswa," ujarnya.

Foto. Dokumentasi kegiatan batik di 
SMA N 1 Jakenan [wartaphoto.net]

Kilas Balik Kegiatan Batik SMA Negeri 1 Jakenan

Tahun 2022: Gelar karya menampilkan beragam inovasi, termasuk batik ecoprint dengan motif daun dan pewarna alami, serta produk inovatif lain sebagai bagian dari pendidikan kewirausahaan berbasis budaya dan lingkungan.

Tahun-tahun sebelumnya: Rutin diadakan lomba desain batik dan pembuatan batik tulis warna alam yang melibatkan seluruh civitas akademika. Workshop membatik bersama pengrajin lokal memperkuat nilai kolaborasi dan mentransfer keahlian.

Hari Batik Nasional Setiap 2 Oktober: Apel batik Nusantara menjadi momen resmi pembelajaran nilai sejarah batik, dengan sambutan dari kepala sekolah dan guru yang menegaskan pentingnya pelestarian warisan budaya sebagai identitas bangsa yang hidup dan berkembang.

Pernyataan Ibu Varuni: Kebanggaan Batik Nusantara

Dalam semangat Hari Batik Nasional, Ibu Varuni, salah satu guru bahasa Indonesia dan karya tulis ilmiah SMA Negeri 1 Jakenan, menyatakan dengan penuh kebanggaan, “Saya pun, dengan baju batik terbaik saya sebagai bukti, bahwa Indonesia punya keberagaman batik yang diakui dunia.” Ungkapan ini menegaskan bahwa batik bukan hanya kain, melainkan simbol identitas nasional yang kaya akan makna dan filosofi dari berbagai daerah di Indonesia.

Batik, Warisan Dunia yang Hidup dan Berkembang di Pati

Hari Batik Nasional sendiri diresmikan tahun 2009 bertepatan dengan pengakuan UNESCO terhadap batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Batik Indonesia memiliki ragam motif dipengaruhi oleh budaya Arab, Eropa, Cina, India, dan Persia, yang melambangkan kerumitan dan makna filosofis dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Harapan dan Komitmen Sekolah

SMA Negeri 1 Jakenan melalui kepala sekolah menegaskan komitmen untuk menjadikan batik sebagai media pembelajaran karakter serta wadah kreativitas dan kewirausahaan berkelanjutan. Sekolah optimis kreativitas siswa di bidang batik akan terus berkembang sebagai bagian dari identitas daerah serta meningkatkan kesejahteraan komunitas dan pelestarian budaya.

***
Sumber: Berkas milik Tim Kreatif Waka Kurikulum SMA N 1 Jakenan

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)