Perpisahan Purna Tugas Pak Budi Santoso di SMA Negeri 1 Jakenan
Jakenan, 3 Februari 2025 – Suasana haru dan penuh kehangatan menyelimuti ruang guru SMA Negeri 1 Jakenan pada Senin (3/2/2025), saat seluruh jajaran guru dan tenaga kependidikan melepas Bapak Budi Santoso, guru Kimia yang telah memasuki masa purna tugas. Acara ini menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang dan dedikasi beliau dalam dunia pendidikan, khususnya di SMA Negeri 1 Jakenan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah, Bapak Sasmito, S.Pd, menyampaikan kesan mendalam terhadap sosok Pak Budi. Beliau menggambarkan Pak Budi sebagai seorang guru multitalenta dengan wawasan yang luas.
"Saya merasa kehilangan dengan purna tugas beliau. Pak Budi adalah sosok yang memiliki wawasan mendunia, dan saya merasa beruntung bisa sering belajar dari beliau dalam 1,5 tahun terakhir. Pak Budi, jangan lupa tetap main ke SMA Jakenan tercinta, karena Pak Kasdari sudah siap mendampingi bermain bulu tangkis bersama," ujar Kepala Sekolah dengan penuh keakraban.
Perpisahan yang Penuh Makna
Dalam sambutannya, Bapak Budi Santoso, mengungkapkan bahwa meninggalkan SMA Negeri 1 Jakenan bukanlah hal yang mudah baginya. Meski peristiwa purna tugas adalah hal biasa bagi sebagian orang, namun bagi dirinya yang mengalami secara langsung, perasaan itu sangat berbeda.
"Saya masih ingat, bulan Juli 1999, pertama kali saya mengabdi di SMA Negeri 1 Jakenan. Saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Setelah 9,5 tahun mengajar di tempat yang jauh, saya akhirnya kembali dan menjadi bagian dari keluarga besar sekolah ini. Kenyamanan, kehangatan, kepedulian, dan kebersamaan yang saya rasakan di sini membuat saya bangga menjadi bagian dari SMA Negeri 1 Jakenan," tuturnya dengan penuh emosi.
Pak Budi juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh jajaran guru dan tenaga kependidikan atas dukungan yang telah diberikan selama masa pengabdiannya.
"Saya tidak bisa membalas semua kebaikan bapak dan ibu, tetapi saya berdoa agar Allah SWT membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada saya. Saya juga mohon maaf atas segala khilaf dan kesalahan selama saya mengajar di sini," ucapnya dengan penuh ketulusan.
Pesan dan Harapan Pak Budi
Di akhir sambutannya, Pak Budi menyampaikan harapannya agar SMA Negeri 1 Jakenan menjadi sekolah yang menghormati sejarah dan mendokumentasikan perjalanan para pendidiknya.
"Sekolah yang besar adalah sekolah yang tahu dan mengerti sejarahnya sendiri. Tahun berdiri, siapa saja yang pernah mengabdi, baik guru maupun tenaga kependidikan, seharusnya terdokumentasi dengan baik. Jangan sampai cerita ini hanya bertahan dari mulut ke mulut. Saya berharap suatu hari nanti, ada dokumentasi resmi, entah berupa website atau arsip digital, yang mencatat nama-nama guru, tahun masuk, dan tahun purna tugas. Dengan begitu, siapapun yang pernah menjadi bagian dari sekolah ini akan selalu dikenang," usul Pak Budi.
Pak Budi mengakhiri sambutannya dengan pesan agar kebersamaan dan kekeluargaan di SMA Negeri 1 Jakenan tetap terjalin erat.
"Perkenankan saya pamit kepada bapak dan ibu. Mari kita jaga kebersamaan dan kekeluargaan di SMA Negeri 1 Jakenan, karena inilah yang membuat sekolah ini istimewa," tutupnya dengan penuh haru.
Acara perpisahan ini menjadi momen penuh kenangan yang tidak hanya mengingatkan akan dedikasi seorang pendidik, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh warga sekolah untuk terus menjaga kebersamaan dan semangat literasi dalam setiap pembelajaran.
Reporter: Tim Redaksi Humas
Fotografer: Wimar Ichwan
Komentar
Posting Komentar