DESAIN PEMBELAJARAN KONFLIK SOSIAL DAN KEKERASAN - Fase F Semester 2 TP 2023/2024 SMA Negeri 1 Jakenan

Daun dan Biji
By -
0


Berikut ini merupakan panduan pembelajaran materi konflik sosial dan kekerasan. Panduan pembelajaran ringkas ini perlu diadaptasikan sedemikian rupa, sebelum digunakan untuk pembelajaran.

Elemen/ Kompetensi

Pemahaman Konsep

Peserta didik mampu melakukan penelitian sosial berorientasi pemecahan masalah dari permasalahan sosial, konflik dan kekerasan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan mengkomunikasikan hasil penelitiannya. Di samping itu, peserta didik juga mampu melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil penelitian tentang perubahan sosial akibat globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. 

Keterampilan Proses

Peserta didik mampu menjelaskan terjadinya kelompok sosial dan mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial akibat hubungan antarkelompok sosial. Peserta didik juga mampu menerapkan prinsip kesetaraan dalam perbedaan sosial sehingga terwujud kehidupan sosial yang harmonis, menjelaskan konflik dan kekerasan dan upaya untuk menciptakan integrasi sosial di tengah dinamika masyarakat digital yang terus berubah.

Capaian Pembelajaran per Tahun

Pemahaman Konsep

Peserta didik mampu menganalisis perubahan sosial yang terjadi di masyarakat beserta dampak yang ditimbulkan. Peserta didik mampu merespon terjadinya ketimpangan sosial di masyarakat sebagai akibat adanya globalisasi serta memberikan solusi kreatif untuk pemecahannya. Peserta didik mampu merespon dinamika yang terkait dengan eksistensi kearifan lokal dalam kehidupan komunitas akibat dampak globalisasi dan perkembangan teknologi Informasi. Peserta didik mampu memberikan strategi alternatif untuk menjaga eksistensi kearifan lokal di tengah perkembangan arus globalisasi.        

Keterampilan Proses

Peserta didik mampu melakukan studi kajian literatur tentang perubahan sosial sebagai akibat globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang terjadi di masyarakat. Peserta didik mampu merancang, melakukan dan mengevaluasi program pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal dengan fokus perbaikan peran sosial masyarakat. Peserta didik mampu menjadi subyek dalam program pemberdayaan seperti bidang kesehatan, kewirausahaan sosial dan seni-budaya. Peserta didik mampu menyajikan dan mengkomunikasikan laporan hasil pelaksanaan program pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal.

Alur Tujuan Pembelajaran

Fase F

Kata Kunci

Topik Indikator

Penilaian

Jumlah Jam

11.4 Menganalisis terjadinya konflik dan kekerasan sosial di masyarakat dari berbagai perspektif sosiologis serta merumuskan peta konsep konflik

berdasarkan hasil kajian studi kasus pada salah satu kejadian konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat.

Mengenal konflik dan kekerasan dalam perspektif sosiologi

Konflik dan kekerasan

  Mampu mengidentifikasi konflik agama

  Mampu mengidentifikasi konflik keluarga: pelakor

  Mampu mengidentifikasi konflik ras

  Mampu mengidentifikasi konflik ekonomi

  Mampu mengidentifikasi konflik politik

  Mampu mengidentifikasi konflik internasional

  Mampu mengidentifikasi kekerasan digital (cyber violence): hoaks, hate speech, & bullying

 

 

Menganalisis konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat

Mapping konflik dan kekerasan

  Mampu mengidentifikasi pemicu terjadinya konflik dan kekerasan

  Mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya konflik dan kekerasan

 

 

 

 

  Mampu mengidentifikasi aktor dan yang terlibat terjadinya konflik dan kekerasan

 

 

 

 

  Mampu memahami proses terjadinya konflik dan kekerasan

 

 

 

 

  Mampu cara kerja terjadinya konflik dan kekerasan

 

 

 

 

  Mampu mengidentifikasi dampak positif dan negatif dari konflik dan kekerasan

 

11.5 Merancang upaya penyelesaian konflik dan kekerasaan melalui proses integrasi sosial di tengah masyarakat digital yang dinamis seperti masalah ujaran kebencian (hate speech), penyebaran informasi palsu (hoax), menyebarkan dokumen pribadi orang lain tanpa ijin, kekerasan seksual (cyber violence) dan perundungan (bullying).

Merancang upaya penyelesaian konflik melalui penciptaan integrasi sosial ditengah masyarakat digital

Penanganan Konflik untuk Menciptakan Perdamaian

  Mampu mengidentifikasi sebaran ide kreatif dalam pencegahan konflik

 

 

 

 

  Mampu memahami resolusi konflik

 

 

 

 

  Mampu memahami cara kerja manajemen konflik

 

 

 

 

  Mampu mengidentifikasi sebaran ide kreatif tentang transformasi konflik

 

 

 

 

  Mampu mengidentifikasi sebaran ide kreatif dalam membangun perdamaian sosial

 

11.6 Mengevaluasi berbagai upaya mewujudkan perdamaian dalam konteks kehidupan global yang bersumber dari hasil kajian literatur yang releven.

Mengevaluasi upaya mewujudkan perdamaian dalam konteks kehidupan global.

Pesan Damai dari Generasi Milenial

  Mampu mencetuskan gaya pluralisme generasi milenial yang beradab dalam bentuk produk digital 

 

11.7 Merumuskan berbagai konteks ragam permasalahan sosial, konflik dan kekerasan sebagai topik penelitian untuk mendapat rekomendasi penyelesaian masalah sosial.

Melakukan penelitian sederhana yang berorientasi pada pemecahan masalah berkaitan dengan permasalahan sosial dan konflik yang terjadi di masyarakat sekitar

Metode penelitian konflik dan  kekerasan digital

  Mampu menyusun latar belakang

 

 

 

 

  Mampu merumuskan masalah

 

 

 

 

  Mampu menemukan tujuan penelitian

 

 

 

 

  Mampu menemukan manfaat penelitian

 

 

 

 

  Mampu melakukan kajian literatur

 

 

 

 

  Mampu menyusun pedoman pengamatan dan wawancara

 

 

 

 

  Mampu menentukan instrumen penelitian

 

 

 

 

  Mampu mengumpulkan data lapangan

 

 

 

 

  Mampu olah data

 

 

 

 

  Mampu mendisplay data

 

 

 

 

  Mampu menganalisis data

 

 

 

 

  Mampu mendeskripsikan data dalam bentuk laporan atau artikel

 

 

 

 

  Mampu menyusun laporan penelitian konflik kekerasan digital (artikel, foto, video)

 

 

 

 

  Mampu melakukan presentasi hasil penelitian konflik kekerasan digital (live streaming)

 

 

 

 

  Learning Tour Desa Damai dan Toleran

 

 Profil Pelajar Pancasila

Peserta didik menjadi pribadi yang memiliki akhlak kemanusiaan (Mengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama, memberikan alternatif solusi untuk menjembatani perbedaan dengan mengutamakan kemanusiaan). Peserta didik menjadi pribadi yang berkebhinekaan global (Menyajikan pandangan yang seimbang mengenai permasalahan yang dapat menimbulkan pertentangan pendapat, memperlakukan orang lain dan budaya yang berbeda darinya dalam posisi setara dengan diri dan budayanya, serta bersedia memberikan pertolongan ketika orang lain berada dalam situasi sulit.) Peserta didik menjadi pribadi yang kreatif (Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan resikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif). Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis(Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil keputusan). Peserta didik menjadi pribadi yang memiliki kesadaran bergotong royong (tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk menghasilkan keadaan yang lebih baik).

Glosarium

     Aktor konflik adalah kelompok atau orang yang melakukan tindakan merebut sumber daya untuk meraih kekuasaan. Merebut sumber daya yang dimaksud adalah tindakan mengendalikan struktur sosial melalui pendekatan tokoh-tokoh lokal  guna mengambil alih objek-objek penting yang bernilai tinggi dalam kehidupan masyarakat.

     Bullying adalah tindakan menyakiti seseorang agar tidak berdaya. Dalam konteks konflik sosial di era digital, tindakan menyakiti orang lain dapat dilakukan melalui dunia maya atau yang disebut dengan cyberbullying. Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media social)

     Cyber bullying adalah tindakan menyakiti orang melalui media sosial dengan melibatkan teks, foto, audio, dan video. Pelaku Cyber bullying biasa adalah kelompok atau orang yang terancam kekuasaannya. Sehingga siapa saja yang diduga mengancam kekuasaannya, akan di bully.

     Cyber violence atau perundungan di dunia maya yaitu intimidasi dengan menggunakan teknologi digital. Tindakan Cyber Violence dilakukan berulang-ulang untuk menakut-nakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran.

     Gemeinschaft (paguyuban/komunitas) merupakan kelompok sosial yang anggota-anggota kelompoknya diikat oleh perasaan atau emosi yang sama. Dalam konteks konflik sosial, kelompok gemeinschaft kerap kali terjadi kriminalitas

     Generasi milenial yaitu kelompok dan atau anggota masyarakat terkini yang interaksi sosialnya menggunakan teknologi informasi untuk media bersosial.

     Gesellschaft (asosiasi) merupakan kelompok sosial yang anggota-anggota kelompoknya diikat oleh kesepakatan transaksional. Dalam konteks konflik sosial, kelompok gemeinschaft kerap kali terjadi pelanggaran.

     Harmoni sosial merupakan suatu tatanan sosial dimana kelompok dan anggota masyarakatnya saling toleran satu sama yang lain, saling solidaritas satu sama yang lain, dan saling menjaga hidup rukun bertetangga satu sama yang lain.

     Hate Speech atau ujaran kebencian yaitu tindakan komunikasi digital  dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun hinaan dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama, dan lain-lain. Hate Speech yang berbau rasis, akan mengancam integrasi sosial.

     Hoaks merupakan fenomena yang bertujuan untuk menggeser referensi sosial dari yang benar ke yang salah. Dalam komunikasi digital, hoax kerap terjadi pada kelompok sosial yang belum matang literasi digitalnya.

     In group merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya menyepakati bersama bahwa mereka sama-sama saling mengidentifikasi dirinya adalah sama. Dalam konteks konflik sosial, in group kerap kali ditandai dengan tindakan saling bantu membantu ketika anggotanya merasa terancam. Tindakan sosial yang dapat diamati adalah tindakan menghalau kelompok yang mengancam anggota kelompoknya.

     Integrasi sosial merupakan metode membangun solidaritas kelompok atau orang yang terlibat dalam konflik sosial.

     Intoleran merupakan gagasan, sikap, dan tindakan kelompok atau seseorang yang menutup kesempatan kelompok atau orang lain dalam mendapatkan hak-haknya, misal hak mendapatkan keadilan.

     Jaring pengaman sosial yaitu kearifan lokal, tradisi, hingga rekayasa sosial yang ada dalam masyarakat untuk saling solidaritas satu sama yang lain.

     Kearifan lokal merupakan perangkat pengetahuan dan tradisi yang didalamnya berfungsi memancarkan nilai-nilai universal diantaranya ketenangan, keadilan, keindahan, keselamatan, kecerdasan, dan kesejahteraan.

     Kelompok primer merupakan kelompok yang anggota kelompoknya diikat oleh hubungan darah dan atau pengalaman yang bermakna. Contoh dari kelompok primer adalah keluarga. Dalam konteks konflik sosial, anggota keluarga dapat menjadi aktor integrasi sosial dan sebaliknya juga dapat menjadi aktor konflik sosial. Beberapa kasus konflik keluarga dapat ditemukan ketika terjadi ketidakadilan dalam pembagian warisan, kekuasaan, hingga perjodohan.

     Kelompok sekunder merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya diikat oleh pertalian fungsi satu sama yang lain. Dalam konteks konflik sosial, kelompok sekunder kerap kali masuk dalam perangkap konflik sosial ketika anggota dari kelompok sosial tersebut rentan dalam ranah ketidakberdayaan ekonomi.  Beberapa kasus intoleran juga terjadi karena terpapar ide yang menyimpang.

     Kemiskinan yaitu ketidakberdayaan anggota masyarakat dalam mengakses sumber daya sehingga yang bersangkutan tidak mendapatkan kesempatan dalam mencukupi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan hidup yang layak.

     Kerusakan alam merupakan suatu tatanan lingkungan yang mencemaskan dan mengkhawatirkan kehidupan masyarakat.

     Kesetaraan merupakan adanya kesamaan peran antar anggota kelompok dan masyarakat dalam mengakses sumber daya.

     Ketimpangan digital adalah ketidakberdayaan anggota masyarakat dalam mengakses informasi dan menyampaikan gagasan karena tidak mampu membeli dan atau tidak meratanya sarana dan prasarana digital atau infrastruktur teknologi informasi.

     Konflik ekonomi yaitu perebutan sumber daya untuk meraih kuasa kesejahteraan.

     Konflik internasional merupakan perebutan sumber daya dengan daya jangkau dan dampak lintas batas.

     Konflik keluarga yaitu perebutan sumber daya untuk meraih kebahagiaan

     Konflik politik yaitu perebutan sumber daya untuk meraih kuasa guna menguasai kelompok hingga negara

     Konflik ras yaitu perebutan sumber daya untuk kuasa terhadap ciri-ciri fisik yang dianggap terkuat dan terbaik

     Korupsi, kolusi, nepotisme merupakan tindakan buruk yang kerap kali menjadi pemicu dan penyebab terjadinya konflik sosial. Secara harfiah, korupsi adalah, kolusi adalah, dan nepotisme adalah 

     Live streaming merupakan metode mempublikasikan penelitian konflik sosial melalui media digital, dimana masyarakat dapat mengakses publikasi hasil penelitian secara bersamaan walaupun tidak dalam lingkungan yang sama.

     Manajemen konflik yaitu sebuah proses mengelola konflik dengan menyusun sejumlah strategi yang dilakukan oleh pihak-pihak berkonflik sehingga mendapatkan resolusi yang diinginkan.

     Mapping konflik atau pemetaan konflik yaitu gambaran tentang pihak-pihak yang terlibat serta hubungannya dalam konflik sosial.

     Masyarakat digital yaitu tatanan sosial yang digerakkan oleh media digital, dimana dinamika norma sosial, interaksi sosial, tindakan sosial, hingga perubahan sosial berlangsung melalui media digital.

     Membership group merupakan kelompok sosial yang setiap anggotanya ditandai dengan kepesertaan bersama. Dalam masyarakat digital, kelompok member kerap kali ditemui pada kelompok jual beli barang, dan lain-lain.

     Menelantarkan lansia yaitu siapa saja yang melakukan pembiaran atau lepas tangan atas tanggung jawab membantu dan melindungi orang yang lanjut usia.

     Out group merupakan kelompok luar atau kelompok yang anggota-anggota memiliki identitas sosial yang berbeda. Dalam konteks konflik sosial, out group kerap kali berperan dalam hal kelompok terdampak dan atau kelompok yang tidak terlibat. 

     Pelakor atau perebut (le)laki orang merupakan tindakan merebut anggota pasangan dengan pendekatan sensualitas hingga daya ekonomi.

     Pelecehan seksual merupakan perilaku menyimpang yang mengancam kehormatan dan keselamatan seksualitas kelompok dan anggota masyarakat. Tindakan pelecehan seksual dalam bentuk kekerasan seksual hingga pemerkosaan,

     Penelitian sosial merupakan tindakan sistematis dan logis dalam menjawab masalah-masalah konflik sosial.

     Pengamatan teknik mengumpulkan informasi dengan cara mengamati tindakan anggota masyarakat. Dalam konteks konflik sosial, pengamatan kerap kali dilakukan terhadap aktor konflik dan orang-orang yang terlibat guna untuk menyusun transformasi konflik sosial menuju integrasi sosial.

     Perdamaian sosial yaitu kesepakatan hidup rukun bersama tanpa ada yang mengancam dan yang terancam.

     Perspektif fungsional yaitu sudut pandang sosiologi dalam mengkaji masyarakat dengan menekankan aspek fungsi. Dalam konteks konflik sosial, sudut pandang ini memandang bahwa konflik sosial terjadi karena tidak berfungsinya struktur sosial.

     Perspektif interaksionisme simbolik yaitu sudut pandang sosiologi yang mengkaji masyarakat dengan pendekatan interaksi sosial berbasis simbol-simbol bersama.

     Perspektif konflik yaitu sudut pandang dalam mengkaji masalah-masalah sosial menggunakan perubahan sosial.

     Perspektif sosiologi yaitu sudut pandang sosiologi dalam menganalisis masalah-masalah pada masyarakat. Dalam sosiologi terdapat tiga perspektif, yaitu perspektif fungsional, perspektif konflik, dan perspektif interaksionisme simbolik. 

     Pluralisme merupakan kemampuan mau menerima perbedaan.

     Profil Pelajar Pancasila merupakan nilai-nilai Pancasila yang disosialisasikan kepada peserta didik guna terwujudnya manusia Indonesia yang Pancasilais. Adapun nilai-nilai Pancasila dalam Kurikulum Merdeka edisi Kemendikbud diantaranya karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri

     Reference group merupakan kelompok acuan yang digunakan untuk menggerakkan terjadinya konflik sosial dan juga transformasi konflik sosial.

     Resolusi konflik merupakan konsep mengenai berbagai cara dan upaya yang ditempuh untuk memecahkan suatu konflik.

     Transformasi konflik adalah rekayasa dengan cara melibatkan aktor konflik, korban konflik, sumber daya yang diperebutkan, hingga kekuasaan dalam rangka mewujudkan integrasi sosial.

     Wawancara yaitu teknik mengumpulkan informasi dengan cara bercakap-cakap oleh interviewer kepada informan. Dalam konteks konflik sosial, wawancara kerap kali dilakukan dengan aktor konflik dan orang-orang yang terlibat guna untuk menyusun transformasi konflik sosial menuju integrasi sosial.

Rasional Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran

Pengembangan materi dalam alur tujuan pembelajaran (ATP) dimaksudkan untuk memperdalam penguasaan konsep materi terkait di kelas XI oleh peserta didik dan pencapaian kebermaknaan pembelajaran yang mendalam serta sesuai dengan kebutuhan pencapaian CP dalam pembelajaran. Selain itu, penyusunan ATP juga mempertimbangan tahapan dalam pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan system thinking (suatu proses untuk melihat segala sesuatu sebagai kesatuan utuh dan menekankan pada hubungan antar elemen yang ada pada suatu sistem). Cakupan konten ATP secara kritis juga menekankan pada perlunya kontekstualisasi pembelajaran yang sesuai dengan konsep materi ajar dan pemecahan solusi melalui studi penelitian. Pencapaian pembelajaran pada elemen keterampilan proses inkuiri (inquiry process skill) dapat dilakukan dengan beberapa alternatif, yakni terintegrasi dalam pencapaian elemen pemahaman konsep, berdiri sendiri dalam bentuk pelaksanaan proyek pembelajaran dan atau dilakukan dalam bentuk studi multidisiplin dengan mata pelajaran lainnya.

Catatan khusus penggunaan alur tujuan pembelajaran 

Penggunaan alur tujuan pembelajaran (ATP) perlu memperhatikan kondisi kesiapan satuan pendidikan yang terkait dengan intake siswa, kompetensi guru, heterogenitas kondisi siswa, ketersediaan sarana pendukung, dinamika lingkungan sekitar pembelajaran dan kearifan lokal budaya masyarakat setempat.

Download Materi Penelitian Sosial Sederhana

Ilmu Sosial [download]
Penelitian Sosial [download]
Garis Besar Rancangan Penelitian Sosial [download]
Teknik-teknik Penelitian Sosial Dalam Metode Kualitatif  [download]
Teknik-teknik Penelitian Sosial Dalam Metode Kuantitatif [download]
Menyusun Intrumen Penelitian Sosial [download]
Pengolahan Data Kualitatif [download]
Pengolahan Data Kuantitatif [download]
Teknik Pelaporan Penelitian Sosial [download]
Menyusun Karya Tulis Ilmiah Sosial [download]



Kepala SMA Negeri 1 Jakenan          Guru Mapel

 

Sasmito, S.Pd                                     Suhadi, S.Pd.,M.Pd
NIP 19730401 200501 1 002              NIP 19820403 200903 1 005

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)