Berikut ini merupakan panduan pembelajaran materi
konflik sosial dan kekerasan. Panduan pembelajaran ringkas ini perlu
diadaptasikan sedemikian rupa, sebelum digunakan untuk pembelajaran.
Elemen/ Kompetensi
Pemahaman
Konsep
Peserta didik mampu melakukan penelitian sosial berorientasi pemecahan masalah dari permasalahan sosial, konflik dan kekerasan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan mengkomunikasikan hasil penelitiannya. Di samping itu, peserta didik juga mampu melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil penelitian tentang perubahan sosial akibat globalisasi dan perkembangan teknologi informasi.
Keterampilan
Proses
Peserta didik mampu menjelaskan terjadinya kelompok sosial dan mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial akibat hubungan antarkelompok sosial. Peserta didik juga mampu menerapkan prinsip kesetaraan dalam perbedaan sosial sehingga terwujud kehidupan sosial yang harmonis, menjelaskan konflik dan kekerasan dan upaya untuk menciptakan integrasi sosial di tengah dinamika masyarakat digital yang terus berubah.
Capaian Pembelajaran per Tahun
Pemahaman
Konsep
Peserta didik mampu menganalisis perubahan sosial yang terjadi di masyarakat beserta dampak yang ditimbulkan. Peserta didik mampu merespon terjadinya ketimpangan sosial di masyarakat sebagai akibat adanya globalisasi serta memberikan solusi kreatif untuk pemecahannya. Peserta didik mampu merespon dinamika yang terkait dengan eksistensi kearifan lokal dalam kehidupan komunitas akibat dampak globalisasi dan perkembangan teknologi Informasi. Peserta didik mampu memberikan strategi alternatif untuk menjaga eksistensi kearifan lokal di tengah perkembangan arus globalisasi.
Keterampilan
Proses
Peserta didik mampu melakukan studi kajian literatur tentang perubahan sosial sebagai akibat globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang terjadi di masyarakat. Peserta didik mampu merancang, melakukan dan mengevaluasi program pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal dengan fokus perbaikan peran sosial masyarakat. Peserta didik mampu menjadi subyek dalam program pemberdayaan seperti bidang kesehatan, kewirausahaan sosial dan seni-budaya. Peserta didik mampu menyajikan dan mengkomunikasikan laporan hasil pelaksanaan program pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal.
Alur Tujuan
Pembelajaran
Fase F |
Kata Kunci |
Topik Indikator |
Penilaian |
Jumlah Jam |
11.4 Menganalisis terjadinya konflik dan
kekerasan sosial di masyarakat dari berbagai perspektif sosiologis serta
merumuskan peta konsep konflik berdasarkan hasil kajian studi kasus pada salah
satu kejadian konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat. |
Mengenal konflik dan kekerasan dalam perspektif
sosiologi |
Konflik dan kekerasan |
•
Mampu mengidentifikasi konflik agama •
Mampu mengidentifikasi konflik keluarga:
pelakor •
Mampu mengidentifikasi konflik ras •
Mampu mengidentifikasi konflik ekonomi •
Mampu mengidentifikasi konflik politik •
Mampu mengidentifikasi konflik internasional •
Mampu mengidentifikasi kekerasan digital
(cyber violence): hoaks, hate speech, & bullying |
|
|
Menganalisis konflik dan kekerasan yang terjadi
di masyarakat |
Mapping konflik dan kekerasan |
•
Mampu mengidentifikasi pemicu terjadinya
konflik dan kekerasan •
Mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya
konflik dan kekerasan |
|
|
|
|
•
Mampu mengidentifikasi aktor dan yang terlibat
terjadinya konflik dan kekerasan |
|
|
|
|
•
Mampu memahami proses terjadinya konflik dan
kekerasan |
|
|
|
|
•
Mampu cara kerja terjadinya konflik dan
kekerasan |
|
|
|
|
•
Mampu mengidentifikasi dampak positif dan
negatif dari konflik dan kekerasan |
|
11.5 Merancang upaya penyelesaian konflik dan
kekerasaan melalui proses integrasi sosial di tengah masyarakat digital yang
dinamis seperti masalah ujaran kebencian (hate speech), penyebaran informasi
palsu (hoax), menyebarkan dokumen pribadi orang lain tanpa ijin, kekerasan
seksual (cyber violence) dan perundungan (bullying). |
Merancang upaya penyelesaian konflik melalui
penciptaan integrasi sosial ditengah masyarakat digital |
Penanganan Konflik untuk Menciptakan Perdamaian |
•
Mampu mengidentifikasi sebaran ide kreatif
dalam pencegahan konflik |
|
|
|
|
•
Mampu memahami resolusi konflik |
|
|
|
|
•
Mampu memahami cara kerja manajemen konflik |
|
|
|
|
•
Mampu mengidentifikasi sebaran ide kreatif
tentang transformasi konflik |
|
|
|
|
•
Mampu mengidentifikasi sebaran ide kreatif
dalam membangun perdamaian sosial |
|
11.6 Mengevaluasi berbagai upaya mewujudkan perdamaian
dalam konteks kehidupan global yang bersumber dari hasil kajian literatur
yang releven. |
Mengevaluasi upaya mewujudkan perdamaian dalam
konteks kehidupan global. |
Pesan Damai dari Generasi Milenial |
•
Mampu mencetuskan gaya pluralisme generasi
milenial yang beradab dalam bentuk produk digital |
|
11.7 Merumuskan berbagai konteks ragam
permasalahan sosial, konflik dan kekerasan sebagai topik penelitian untuk
mendapat rekomendasi penyelesaian masalah sosial. |
Melakukan penelitian sederhana yang berorientasi
pada pemecahan masalah berkaitan dengan permasalahan sosial dan konflik yang
terjadi di masyarakat sekitar |
Metode penelitian konflik dan kekerasan digital |
•
Mampu menyusun latar belakang |
|
|
|
|
•
Mampu merumuskan masalah |
|
|
|
|
•
Mampu menemukan tujuan penelitian |
|
|
|
|
•
Mampu menemukan manfaat penelitian |
|
|
|
|
•
Mampu melakukan kajian literatur |
|
|
|
|
•
Mampu menyusun pedoman pengamatan dan
wawancara |
|
|
|
|
•
Mampu menentukan instrumen penelitian |
|
|
|
|
•
Mampu mengumpulkan data lapangan |
|
|
|
|
•
Mampu olah data |
|
|
|
|
•
Mampu mendisplay data |
|
|
|
|
•
Mampu menganalisis data |
|
|
|
|
•
Mampu mendeskripsikan data dalam bentuk
laporan atau artikel |
|
|
|
|
•
Mampu menyusun laporan penelitian konflik
kekerasan digital (artikel, foto, video) |
|
|
|
|
•
Mampu melakukan presentasi hasil penelitian
konflik kekerasan digital (live streaming) |
|
|
|
|
•
Learning Tour Desa Damai dan Toleran |
|
Peserta didik menjadi pribadi yang memiliki akhlak kemanusiaan (Mengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama, memberikan alternatif solusi untuk menjembatani perbedaan dengan mengutamakan kemanusiaan). Peserta didik menjadi pribadi yang berkebhinekaan global (Menyajikan pandangan yang seimbang mengenai permasalahan yang dapat menimbulkan pertentangan pendapat, memperlakukan orang lain dan budaya yang berbeda darinya dalam posisi setara dengan diri dan budayanya, serta bersedia memberikan pertolongan ketika orang lain berada dalam situasi sulit.) Peserta didik menjadi pribadi yang kreatif (Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan resikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif). Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kritis(Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil keputusan). Peserta didik menjadi pribadi yang memiliki kesadaran bergotong royong (tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk menghasilkan keadaan yang lebih baik).
Glosarium
• Aktor
konflik adalah kelompok atau orang yang melakukan tindakan merebut sumber daya
untuk meraih kekuasaan. Merebut sumber daya yang dimaksud adalah tindakan
mengendalikan struktur sosial melalui pendekatan tokoh-tokoh lokal guna mengambil alih objek-objek penting yang
bernilai tinggi dalam kehidupan masyarakat.
• Bullying
adalah tindakan menyakiti seseorang agar tidak berdaya. Dalam konteks konflik
sosial di era digital, tindakan menyakiti orang lain dapat dilakukan melalui
dunia maya atau yang disebut dengan cyberbullying. Tindakan menyakiti orang
lain dengan sarana media elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran nama
baik lewat media social)
• Cyber
bullying adalah tindakan menyakiti orang melalui media sosial dengan melibatkan
teks, foto, audio, dan video. Pelaku Cyber bullying biasa adalah kelompok atau
orang yang terancam kekuasaannya. Sehingga siapa saja yang diduga mengancam
kekuasaannya, akan di bully.
• Cyber
violence atau perundungan di dunia maya yaitu intimidasi dengan menggunakan
teknologi digital. Tindakan Cyber Violence dilakukan berulang-ulang untuk
menakut-nakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran.
• Gemeinschaft
(paguyuban/komunitas) merupakan kelompok sosial yang anggota-anggota
kelompoknya diikat oleh perasaan atau emosi yang sama. Dalam konteks konflik
sosial, kelompok gemeinschaft kerap kali terjadi kriminalitas
• Generasi
milenial yaitu kelompok dan atau anggota masyarakat terkini yang interaksi
sosialnya menggunakan teknologi informasi untuk media bersosial.
• Gesellschaft
(asosiasi) merupakan kelompok sosial yang anggota-anggota kelompoknya diikat
oleh kesepakatan transaksional. Dalam konteks konflik sosial, kelompok
gemeinschaft kerap kali terjadi pelanggaran.
• Harmoni
sosial merupakan suatu tatanan sosial dimana kelompok dan anggota masyarakatnya
saling toleran satu sama yang lain, saling solidaritas satu sama yang lain, dan
saling menjaga hidup rukun bertetangga satu sama yang lain.
• Hate
Speech atau ujaran kebencian yaitu tindakan komunikasi digital dalam bentuk provokasi, hasutan, ataupun
hinaan dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, gender, cacat,
orientasi seksual, kewarganegaraan, agama, dan lain-lain. Hate Speech yang
berbau rasis, akan mengancam integrasi sosial.
• Hoaks
merupakan fenomena yang bertujuan untuk menggeser referensi sosial dari yang
benar ke yang salah. Dalam komunikasi digital, hoax kerap terjadi pada kelompok
sosial yang belum matang literasi digitalnya.
• In
group merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya menyepakati bersama
bahwa mereka sama-sama saling mengidentifikasi dirinya adalah sama. Dalam
konteks konflik sosial, in group kerap kali ditandai dengan tindakan saling
bantu membantu ketika anggotanya merasa terancam. Tindakan sosial yang dapat
diamati adalah tindakan menghalau kelompok yang mengancam anggota kelompoknya.
• Integrasi
sosial merupakan metode membangun solidaritas kelompok atau orang yang terlibat
dalam konflik sosial.
• Intoleran
merupakan gagasan, sikap, dan tindakan kelompok atau seseorang yang menutup
kesempatan kelompok atau orang lain dalam mendapatkan hak-haknya, misal hak
mendapatkan keadilan.
• Jaring
pengaman sosial yaitu kearifan lokal, tradisi, hingga rekayasa sosial yang ada
dalam masyarakat untuk saling solidaritas satu sama yang lain.
• Kearifan
lokal merupakan perangkat pengetahuan dan tradisi yang didalamnya berfungsi
memancarkan nilai-nilai universal diantaranya ketenangan, keadilan, keindahan,
keselamatan, kecerdasan, dan kesejahteraan.
• Kelompok
primer merupakan kelompok yang anggota kelompoknya diikat oleh hubungan darah
dan atau pengalaman yang bermakna. Contoh dari kelompok primer adalah keluarga.
Dalam konteks konflik sosial, anggota keluarga dapat menjadi aktor integrasi
sosial dan sebaliknya juga dapat menjadi aktor konflik sosial. Beberapa kasus
konflik keluarga dapat ditemukan ketika terjadi ketidakadilan dalam pembagian
warisan, kekuasaan, hingga perjodohan.
• Kelompok
sekunder merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya diikat oleh
pertalian fungsi satu sama yang lain. Dalam konteks konflik sosial, kelompok
sekunder kerap kali masuk dalam perangkap konflik sosial ketika anggota dari
kelompok sosial tersebut rentan dalam ranah ketidakberdayaan ekonomi. Beberapa kasus intoleran juga terjadi karena
terpapar ide yang menyimpang.
• Kemiskinan
yaitu ketidakberdayaan anggota masyarakat dalam mengakses sumber daya sehingga
yang bersangkutan tidak mendapatkan kesempatan dalam mencukupi kebutuhan
pendidikan, kesehatan, dan hidup yang layak.
• Kerusakan
alam merupakan suatu tatanan lingkungan yang mencemaskan dan mengkhawatirkan
kehidupan masyarakat.
• Kesetaraan
merupakan adanya kesamaan peran antar anggota kelompok dan masyarakat dalam
mengakses sumber daya.
• Ketimpangan
digital adalah ketidakberdayaan anggota masyarakat dalam mengakses informasi
dan menyampaikan gagasan karena tidak mampu membeli dan atau tidak meratanya
sarana dan prasarana digital atau infrastruktur teknologi informasi.
• Konflik
ekonomi yaitu perebutan sumber daya untuk meraih kuasa kesejahteraan.
• Konflik
internasional merupakan perebutan sumber daya dengan daya jangkau dan dampak
lintas batas.
• Konflik
keluarga yaitu perebutan sumber daya untuk meraih kebahagiaan
• Konflik
politik yaitu perebutan sumber daya untuk meraih kuasa guna menguasai kelompok
hingga negara
• Konflik
ras yaitu perebutan sumber daya untuk kuasa terhadap ciri-ciri fisik yang
dianggap terkuat dan terbaik
• Korupsi,
kolusi, nepotisme merupakan tindakan buruk yang kerap kali menjadi pemicu dan
penyebab terjadinya konflik sosial. Secara harfiah, korupsi adalah, kolusi
adalah, dan nepotisme adalah
• Live
streaming merupakan metode mempublikasikan penelitian konflik sosial melalui
media digital, dimana masyarakat dapat mengakses publikasi hasil penelitian
secara bersamaan walaupun tidak dalam lingkungan yang sama.
• Manajemen
konflik yaitu sebuah proses mengelola konflik dengan menyusun sejumlah strategi
yang dilakukan oleh pihak-pihak berkonflik sehingga mendapatkan resolusi yang
diinginkan.
• Mapping
konflik atau pemetaan konflik yaitu gambaran tentang pihak-pihak yang terlibat
serta hubungannya dalam konflik sosial.
• Masyarakat
digital yaitu tatanan sosial yang digerakkan oleh media digital, dimana
dinamika norma sosial, interaksi sosial, tindakan sosial, hingga perubahan
sosial berlangsung melalui media digital.
• Membership
group merupakan kelompok sosial yang setiap anggotanya ditandai dengan
kepesertaan bersama. Dalam masyarakat digital, kelompok member kerap kali
ditemui pada kelompok jual beli barang, dan lain-lain.
• Menelantarkan
lansia yaitu siapa saja yang melakukan pembiaran atau lepas tangan atas
tanggung jawab membantu dan melindungi orang yang lanjut usia.
• Out
group merupakan kelompok luar atau kelompok yang anggota-anggota memiliki
identitas sosial yang berbeda. Dalam konteks konflik sosial, out group kerap
kali berperan dalam hal kelompok terdampak dan atau kelompok yang tidak
terlibat.
• Pelakor
atau perebut (le)laki orang merupakan tindakan merebut anggota pasangan dengan
pendekatan sensualitas hingga daya ekonomi.
• Pelecehan
seksual merupakan perilaku menyimpang yang mengancam kehormatan dan keselamatan
seksualitas kelompok dan anggota masyarakat. Tindakan pelecehan seksual dalam
bentuk kekerasan seksual hingga pemerkosaan,
• Penelitian
sosial merupakan tindakan sistematis dan logis dalam menjawab masalah-masalah
konflik sosial.
• Pengamatan
teknik mengumpulkan informasi dengan cara mengamati tindakan anggota
masyarakat. Dalam konteks konflik sosial, pengamatan kerap kali dilakukan
terhadap aktor konflik dan orang-orang yang terlibat guna untuk menyusun
transformasi konflik sosial menuju integrasi sosial.
• Perdamaian
sosial yaitu kesepakatan hidup rukun bersama tanpa ada yang mengancam dan yang
terancam.
• Perspektif
fungsional yaitu sudut pandang sosiologi dalam mengkaji masyarakat dengan
menekankan aspek fungsi. Dalam konteks konflik sosial, sudut pandang ini
memandang bahwa konflik sosial terjadi karena tidak berfungsinya struktur
sosial.
• Perspektif
interaksionisme simbolik yaitu sudut pandang sosiologi yang mengkaji masyarakat
dengan pendekatan interaksi sosial berbasis simbol-simbol bersama.
• Perspektif
konflik yaitu sudut pandang dalam mengkaji masalah-masalah sosial menggunakan
perubahan sosial.
• Perspektif
sosiologi yaitu sudut pandang sosiologi dalam menganalisis masalah-masalah pada
masyarakat. Dalam sosiologi terdapat tiga perspektif, yaitu perspektif
fungsional, perspektif konflik, dan perspektif interaksionisme simbolik.
• Pluralisme
merupakan kemampuan mau menerima perbedaan.
• Profil
Pelajar Pancasila merupakan nilai-nilai Pancasila yang disosialisasikan kepada
peserta didik guna terwujudnya manusia Indonesia yang Pancasilais. Adapun
nilai-nilai Pancasila dalam Kurikulum Merdeka edisi Kemendikbud diantaranya
karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri
• Reference
group merupakan kelompok acuan yang digunakan untuk menggerakkan terjadinya
konflik sosial dan juga transformasi konflik sosial.
• Resolusi
konflik merupakan konsep mengenai berbagai cara dan upaya yang ditempuh untuk
memecahkan suatu konflik.
• Transformasi
konflik adalah rekayasa dengan cara melibatkan aktor konflik, korban konflik,
sumber daya yang diperebutkan, hingga kekuasaan dalam rangka mewujudkan
integrasi sosial.
• Wawancara yaitu teknik mengumpulkan informasi dengan cara bercakap-cakap oleh interviewer kepada informan. Dalam konteks konflik sosial, wawancara kerap kali dilakukan dengan aktor konflik dan orang-orang yang terlibat guna untuk menyusun transformasi konflik sosial menuju integrasi sosial.
Rasional Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
Pengembangan materi dalam alur tujuan pembelajaran (ATP) dimaksudkan untuk memperdalam penguasaan konsep materi terkait di kelas XI oleh peserta didik dan pencapaian kebermaknaan pembelajaran yang mendalam serta sesuai dengan kebutuhan pencapaian CP dalam pembelajaran. Selain itu, penyusunan ATP juga mempertimbangan tahapan dalam pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan system thinking (suatu proses untuk melihat segala sesuatu sebagai kesatuan utuh dan menekankan pada hubungan antar elemen yang ada pada suatu sistem). Cakupan konten ATP secara kritis juga menekankan pada perlunya kontekstualisasi pembelajaran yang sesuai dengan konsep materi ajar dan pemecahan solusi melalui studi penelitian. Pencapaian pembelajaran pada elemen keterampilan proses inkuiri (inquiry process skill) dapat dilakukan dengan beberapa alternatif, yakni terintegrasi dalam pencapaian elemen pemahaman konsep, berdiri sendiri dalam bentuk pelaksanaan proyek pembelajaran dan atau dilakukan dalam bentuk studi multidisiplin dengan mata pelajaran lainnya.
Catatan khusus penggunaan alur tujuan pembelajaran
Penggunaan alur tujuan pembelajaran (ATP) perlu memperhatikan kondisi kesiapan satuan pendidikan yang terkait dengan intake siswa, kompetensi guru, heterogenitas kondisi siswa, ketersediaan sarana pendukung, dinamika lingkungan sekitar pembelajaran dan kearifan lokal budaya masyarakat setempat.
Download Materi Penelitian Sosial Sederhana
Ilmu Sosial [download]
Penelitian Sosial [download]
Garis Besar Rancangan Penelitian Sosial [download]
Teknik-teknik Penelitian Sosial Dalam Metode Kualitatif [download]
Teknik-teknik Penelitian Sosial Dalam Metode Kuantitatif [download]
Menyusun Intrumen Penelitian Sosial [download]
Pengolahan Data Kualitatif [download]
Pengolahan Data Kuantitatif [download]
Teknik Pelaporan Penelitian Sosial [download]
Menyusun Karya Tulis Ilmiah Sosial [download]
Kepala SMA Negeri 1 Jakenan Guru Mapel
Sasmito, S.Pd Suhadi,
S.Pd.,M.Pd
NIP 19730401 200501 1 002 NIP 19820403 200903 1 005
Posting Komentar
0Komentar