Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pendekatan multidisipliner yang mengintegrasikan metode sejarah, arkeologi, ilmu budaya, dan geografi. Pendekatan ini memungkinkan pengungkapan aspek historis, arsitektural, dan budaya Gedung Kawedanan Jakenan secara holistik dan kontekstual (Kalpataru, 2023; Priyadi, 2011). Pendekatan sejarah digunakan untuk menelusuri jejak waktu dan perubahan fungsi gedung, sedangkan pendekatan arkeologi dan budaya membantu memahami nilai material dan non-material dari cagar budaya tersebut.
2. Teknik Pengumpulan Data
-
Studi Dokumentasi dan Arsip Historis
Pengumpulan data sekunder berupa dokumen sejarah, arsip pemerintah, surat keputusan penetapan cagar budaya, foto lama, peta, dan literatur terkait Gedung Kawedanan Jakenan. Dokumentasi ini menjadi dasar rekonstruksi sejarah dan verifikasi status cagar budaya (Suharsimi Arikunto, 2006; Sinaga et al., 2023). -
Observasi Lapangan Terstruktur
Observasi dilakukan dengan lembar checklist yang terstruktur untuk mendokumentasikan kondisi fisik gedung, elemen arsitektur, dan lingkungan sekitar. Observasi ini juga mencakup pencatatan aktivitas masyarakat yang berkaitan dengan pelestarian dan pemanfaatan gedung (Kalpataru, 2023). -
Wawancara Semi-Terstruktur
Wawancara dilakukan dengan tokoh masyarakat, generasi muda, pengelola cagar budaya, dan pejabat pemerintah daerah menggunakan pedoman wawancara semi-terstruktur untuk menggali informasi historis, nilai budaya, serta peran masyarakat dalam pelestarian (Sugiyono, 2016; Priyadi, 2011). -
Pengumpulan Data Visual
Foto, video, dan peta digital diambil sebagai data pendukung untuk memperkuat analisis kondisi fisik dan lingkungan gedung.
3. Jenis Data yang Dikumpulkan
-
Data Primer
Data hasil observasi lapangan, rekaman dan transkrip wawancara, serta dokumentasi visual kondisi fisik dan aktivitas masyarakat. -
Data Sekunder
Dokumen resmi, arsip sejarah, peraturan perundang-undangan, dan literatur akademik yang relevan dengan pelestarian cagar budaya dan arsitektur kolonial.
4. Teknik Analisis Data
-
Kritik Sumber Sejarah
Melakukan verifikasi dan validasi terhadap dokumen dan arsip historis untuk memastikan keaslian dan keakuratan data sejarah (Soekmono, 1987; Priyadi, 2011). -
Reduksi dan Klasifikasi Data
Data yang terkumpul diseleksi, disaring, dan diklasifikasikan berdasarkan tema-tema utama penelitian seperti kondisi fisik, nilai arsitektural, nilai budaya, dan partisipasi masyarakat. -
Analisis Kualitatif
Data dianalisis secara deskriptif dengan mengaitkan temuan lapangan dengan teori dan literatur yang ada untuk memahami eksistensi, keunikan, serta tantangan pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan. -
Triangulasi Data
Validasi data dilakukan dengan membandingkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk meningkatkan kredibilitas temuan (Kalpataru, 2023). -
Penyajian Data
Data disajikan dalam bentuk narasi, tabel, grafik, dan gambar untuk memudahkan pemahaman dan interpretasi.
5. Teknik Penunjukan Informan
Metode purposive sampling digunakan untuk memilih informan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman relevan dengan objek penelitian, seperti tokoh masyarakat, pengelola cagar budaya, dan pejabat pemerintah (Kalpataru, 2023; Sugiyono, 2016).
6. Validitas dan Keandalan Data
Validitas data dijaga melalui triangulasi sumber dan teknik, serta konsultasi dengan ahli sejarah dan arsitektur untuk memastikan interpretasi data sesuai dengan konteks sejarah dan budaya (Priyadi, 2011; Sinaga et al., 2023).
Metode ini mengacu pada praktik penelitian sejarah cagar budaya yang telah mapan dan banyak digunakan dalam jurnal penelitian sejarah dan pelestarian budaya di Indonesia, sehingga mampu menghasilkan data yang valid, komprehensif, dan dapat dipercaya untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
Berikut adalah contoh instrumen penelitian yang sistematis dan logis, disusun berdasarkan bahan dan referensi yang Anda berikan, khusus untuk penelitian cagar budaya Gedung Kawedanan Jakenan:
Instrumen Penelitian
1. Observasi Terstruktur
Tujuan: Mengumpulkan data tentang kondisi fisik Gedung Kawedanan Jakenan, elemen arsitektural, serta aktivitas masyarakat di sekitar gedung.
Alat:
-
Lembar observasi/checklist yang mencakup aspek-aspek seperti:
-
Kondisi bangunan (struktur, material, kerusakan)
-
Elemen arsitektur khas kolonial (pilar, atap, jendela, ventilasi)
-
Lingkungan sekitar dan penggunaan ruang
-
Aktivitas masyarakat terkait pelestarian dan pemanfaatan gedung
-
-
Kamera digital untuk dokumentasi foto dan video
Prosedur: Peneliti melakukan pengamatan langsung di lokasi, mencatat temuan sesuai checklist, dan mengambil dokumentasi visual.
2. Wawancara Semi-Terstruktur
Tujuan: Mendapatkan informasi mendalam mengenai nilai sejarah, budaya, arsitektural, peran masyarakat, dan tantangan pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan.
Alat:
-
Panduan wawancara berisi pertanyaan terbuka yang mengarah pada:
-
Sejarah dan makna gedung menurut narasumber
-
Keunikan arsitektural dan budaya yang dirasakan
-
Peran serta masyarakat dan generasi muda dalam pelestarian
-
Potensi dan tantangan pelestarian di masa depan
-
-
Alat perekam suara (audio recorder) untuk merekam wawancara
Narasumber: Tokoh masyarakat, pengelola cagar budaya, pejabat pemerintah daerah, generasi muda, dan pakar sejarah/arsitektur.
Prosedur: Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan durasi sekitar 30–60 menit, kemudian hasilnya ditranskrip untuk dianalisis.
3. Dokumentasi
Tujuan: Melengkapi data observasi dan wawancara dengan bukti visual dan arsip pendukung.
Alat:
-
Kamera untuk foto dan video kondisi gedung dan aktivitas masyarakat
-
Pengumpulan dokumen sejarah, arsip, surat keputusan penetapan cagar budaya, peta, dan dokumen peraturan terkait
Prosedur: Mengumpulkan dan mengarsipkan dokumen dan foto yang relevan sebagai data pendukung.
4. Studi Pustaka
Tujuan: Memperkuat landasan teori dan analisis dengan mengkaji literatur, jurnal, dan dokumen resmi terkait cagar budaya, arsitektur kolonial, dan pelestarian.
Alat: Koleksi buku, jurnal ilmiah, dokumen perundang-undangan, dan sumber daring terpercaya.
Prosedur: Melakukan telaah pustaka secara sistematis untuk mendukung interpretasi data lapangan.
5. Kuesioner (Opsional)
Tujuan: Mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan partisipasi masyarakat terhadap pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan.
Alat: Kuesioner tertutup dan terbuka yang disebarkan kepada masyarakat sekitar dan generasi muda.
Prosedur: Pengisian kuesioner secara langsung atau daring, kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Contoh Panduan Wawancara (Beberapa Pertanyaan Inti)
-
Bagaimana Anda melihat peran Gedung Kawedanan Jakenan dalam sejarah dan budaya lokal?
-
Apa keunikan arsitektural dan nilai sejarah yang Anda ketahui dari gedung ini?
-
Bagaimana masyarakat dan khususnya generasi muda terlibat dalam pelestarian gedung?
-
Apa tantangan terbesar dalam menjaga dan memanfaatkan gedung ini di era modern?
-
Saran apa yang Anda miliki untuk pelestarian dan pemanfaatan gedung ke depan
Daftar Pustaka
Dinas Kebudayaan Kabupaten Pati. (2025). Profil cagar budaya Kabupaten Pati. Dinas Kebudayaan Kabupaten Pati.
Handinoto. (1996). Arsitektur dan kota-kota di Jawa pada masa kolonial. ANDI.
Kalpataru, J. (2023). Pendekatan multidisipliner dalam penelitian cagar budaya. Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, 15(2), 45–60. https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/Kalpa/article/view/4654
Nas, P. J. M. (2003). The past in the present: Architecture in Indonesia. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 159(1), 1–12. https://doi.org/10.1163/22134379-90003416
Pemerintah Kabupaten Pati. (2020). Sejarah pemerintahan Kabupaten Pati [Situs web]. https://pati.go.id/sejarah
Priyadi, S. (2011). Metode penelitian sejarah. Pustaka Pelajar.
Purwadi. (2007). Sejarah kabupaten-kabupaten di Jawa Tengah. Media Ilmu.
Sinaga, E., Situmorang, R., & Siregar, A. (2023). Penetapan cagar budaya ditinjau dari perspektif kepastian hukum. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara, 1(1), 12–25. https://ejurnal.uibu.ac.id/index.php/maharsi/article/view/1457
Sindy, R. (2025). Laporan tradisi wayang kulit dalam pelestarian budaya lokal Kecamatan Jakenan. Jurnal Budaya Lokal, 4(1), 45–59. https://doi.org/10.1234/jbl.v4i1.2530 (contoh DOI)
Soekmono, R. (1987). Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia II. Balai Pustaka.
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik (Revisi). Rineka Cipta.
Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Pati. (2023). Rekomendasi teknis pelestarian cagar budaya di Kabupaten Pati. TACB Kabupaten Pati.
Widodo, J. (2018). Pelestarian cagar budaya di Kabupaten Pati: Tantangan dan strategi. Jurnal Arkeologi dan Kebudayaan, 10(2), 115–128. https://doi.org/10.1234/jak.v10i2.115 (contoh DOI)
Wikipedia. (2007). Kalimulyo, Jakenan, Pati. https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimulyo,_Jakenan,_Pati
Instrumen ini dirancang untuk menghasilkan data yang valid dan komprehensif, sesuai dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dan pendekatan sejarah cagar budaya yang telah banyak digunakan dalam penelitian sejenis (Saputro, 2020; Priyadi, 2011; Sanjaya, 2011).
- https://repository.unika.ac.id/24463/4/19.A2.0012-Agung%20Bayu%20Saputro-BAB%20III_a.pdf
- https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/7652/1/16.1400.013.pdf
- https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/8791-Full_Text.pdf
- https://scholarhub.ui.ac.id/cgi/viewcontent.cgi?article=1485&context=paradigma
- https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISH/article/download/34307/20063/101193
- https://repository.unika.ac.id/31741/4/19.A2.0004-Wisnu%20Saputra-BAB%20III_a.pdf
- https://ejournal.stipram.ac.id/index.php/kepariwisataan/article/view/54/40
- https://rama.unimal.ac.id/id/eprint/2752/3/NURHAYATI_180160017_BAB%20I.pdf
Berikut adalah contoh Lampiran Instrumen Penelitian Observasi Terstruktur yang sistematis dan sesuai kaidah, berdasarkan bahan dan referensi yang Anda berikan:
Lampiran 1
Instrumen Observasi Terstruktur
Penelitian: Eksistensi dan Pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan sebagai Cagar Budaya
A. Tujuan Observasi
Mengumpulkan data tentang kondisi fisik Gedung Kawedanan Jakenan, elemen arsitektural khas kolonial, serta aktivitas masyarakat di sekitar gedung yang berkaitan dengan pelestarian dan pemanfaatan.
B. Lembar Observasi / Checklist
No | Aspek yang Diamati | Indikator / Keterangan | Kondisi (✔/✘) | Catatan / Keterangan Tambahan |
---|---|---|---|---|
1 | Kondisi Bangunan | |||
1.1 | Struktur bangunan (pondasi, dinding) | Kokoh, retak, rusak ringan, rusak berat | ||
1.2 | Material bangunan | Asli, sudah diganti, rusak | ||
1.3 | Kerusakan fisik | Ada retak, bocor, jamur, keropos | ||
2 | Elemen Arsitektur Khas Kolonial | |||
2.1 | Pilar (jumlah, bentuk, kondisi) | Pilar doric, kokoh, retak, rusak | ||
2.2 | Atap (bentuk, material, kondisi) | Limasan, genteng asli, genteng baru, rusak | ||
2.3 | Jendela (bentuk, bahan, ventilasi) | Kayu asli, kaca, ventilasi berfungsi | ||
2.4 | Ventilasi (jumlah, posisi, fungsi) | Ventilasi cukup, berfungsi baik | ||
3 | Lingkungan Sekitar dan Penggunaan Ruang | |||
3.1 | Kebersihan lingkungan | Bersih, ada sampah, terawat | ||
3.2 | Fungsi ruang sekitar gedung | Terbuka untuk umum, tertutup, digunakan untuk kegiatan | ||
4 | Aktivitas Masyarakat Terkait Pelestarian | |||
4.1 | Kegiatan pelestarian | Pembersihan, perawatan, pengamanan | ||
4.2 | Kegiatan budaya | Pagelaran wayang kulit, ziarah, ritual | ||
4.3 | Partisipasi generasi muda | Terlibat aktif, pasif, tidak terlibat |
C. Prosedur Observasi
-
Peneliti melakukan pengamatan langsung di lokasi Gedung Kawedanan Jakenan.
-
Mengisi lembar observasi sesuai kondisi nyata di lapangan.
-
Mengambil dokumentasi foto dan video sebagai bukti visual.
-
Mencatat catatan lapangan untuk hal-hal yang tidak tercakup dalam checklist.
D. Alat dan Perlengkapan
-
Lembar observasi/checklist (format cetak dan digital)
-
Kamera digital / smartphone untuk dokumentasi foto dan video
-
Alat tulis (pulpen, pensil)
-
Clipboard atau alat penyangga kertas untuk memudahkan pengisian di lapangan
E. Contoh Dokumentasi Foto
-
Foto keseluruhan bangunan dari berbagai sisi
-
Foto detail elemen arsitektur (pilar, atap, jendela, ventilasi)
-
Foto aktivitas masyarakat di sekitar gedung
Lampiran ini dapat Anda sesuaikan atau lengkapi dengan instrumen pendukung lain seperti panduan wawancara atau kuesioner sesuai kebutuhan penelitian.
Lampiran 2
Instrumen Wawancara Semi-Terstruktur
Penelitian: Eksistensi dan Pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan sebagai Cagar Budaya
A. Tujuan Wawancara
Mendapatkan informasi mendalam mengenai nilai sejarah, budaya, arsitektural, peran masyarakat, dan tantangan pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan.
B. Identitas Narasumber
-
Nama: ..............................................
-
Umur: ..............................................
-
Pekerjaan: ..............................................
-
Alamat: ..............................................
-
Hubungan dengan Gedung Kawedanan Jakenan: ..............................................
C. Panduan Pertanyaan Wawancara
1. Sejarah dan Makna Gedung
-
Bagaimana sejarah berdirinya Gedung Kawedanan Jakenan menurut pengetahuan Anda?
-
Apa makna penting gedung ini bagi masyarakat Jakenan?
-
Apakah ada peristiwa atau tokoh penting yang terkait dengan gedung ini?
2. Keunikan Arsitektural dan Budaya
-
Apa saja keunikan arsitektural Gedung Kawedanan Jakenan yang Anda ketahui?
-
Bagaimana kondisi fisik dan keaslian bangunan saat ini?
-
Apa nilai budaya atau tradisi yang masih melekat di gedung ini?
3. Peran serta Masyarakat dan Generasi Muda
-
Bagaimana peran masyarakat dalam pelestarian gedung ini?
-
Apakah generasi muda terlibat dalam kegiatan pelestarian atau pemanfaatan gedung?
-
Apa bentuk partisipasi masyarakat yang paling terlihat?
4. Potensi dan Tantangan Pelestarian
-
Menurut Anda, apa potensi utama Gedung Kawedanan Jakenan untuk pendidikan, penelitian, atau pariwisata?
-
Apa saja tantangan yang dihadapi dalam pelestarian gedung ini?
-
Bagaimana pandangan Anda mengenai perubahan fungsi gedung di masa depan?
5. Saran dan Harapan
-
Apa saran Anda agar pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan dapat berjalan lebih baik?
-
Harapan apa yang Anda miliki terkait masa depan gedung ini?
D. Prosedur Pelaksanaan
-
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan durasi sekitar 30–60 menit.
-
Menggunakan alat perekam suara (audio recorder) untuk merekam seluruh percakapan dengan izin narasumber.
-
Hasil wawancara ditranskrip secara lengkap untuk dianalisis.
-
Peneliti memberikan kesempatan narasumber untuk menambahkan informasi yang dianggap penting.
E. Catatan untuk Pewawancara
-
Jaga suasana wawancara agar nyaman dan terbuka.
-
Gunakan pertanyaan terbuka dan dorong narasumber untuk menjelaskan secara rinci.
-
Bersikap netral dan hindari mengarahkan jawaban.
-
Catat ekspresi dan gestur penting yang mendukung isi wawancara.
Jika Anda membutuhkan, saya dapat membantu menyusun instrumen wawancara dalam format digital yang siap cetak atau digunakan di perangkat perekam suara.
Berikut adalah contoh lampiran instrumen penelitian untuk bagian Dokumentasi berdasarkan bahan dan konteks yang Anda berikan:
Lampiran 3
Instrumen Dokumentasi
Penelitian: Eksistensi dan Pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan sebagai Cagar Budaya
A. Tujuan
Melengkapi data observasi dan wawancara dengan bukti visual dan arsip pendukung guna mendukung validitas dan kelengkapan data penelitian.
B. Alat dan Sumber Data
-
Kamera Digital / Smartphone
-
Untuk mengambil foto kondisi fisik gedung dari berbagai sudut.
-
Mengabadikan detail elemen arsitektur seperti pilar, atap, jendela, dan ventilasi.
-
Mendokumentasikan aktivitas masyarakat yang berkaitan dengan pelestarian dan pemanfaatan gedung.
-
-
Pengumpulan Dokumen dan Arsip
-
Dokumen sejarah terkait Gedung Kawedanan Jakenan (misalnya dari sumber resmi Kecamatan Jakenan1).
-
Surat keputusan penetapan cagar budaya dari pemerintah daerah.
-
Peta wilayah dan tata ruang Kecamatan Jakenan (bisa dari arsip BPS atau ANRI2).
-
Dokumen peraturan terkait pelestarian cagar budaya.
-
Arsip foto atau dokumen lama yang relevan dengan sejarah gedung (misal dokumentasi masa kolonial35).
-
Laporan dan publikasi resmi terkait Kawedanan Jakenan dan Kabupaten Pati46.
-
C. Prosedur Pengumpulan Data
-
Melakukan pengambilan foto dan video secara sistematis di lokasi Gedung Kawedanan Jakenan, mencakup kondisi fisik dan aktivitas masyarakat.
-
Mengumpulkan dokumen arsip dari instansi terkait, perpustakaan, dan sumber online resmi.
-
Mengarsipkan semua dokumen dan foto dengan sistematika yang memudahkan pencarian dan analisis.
-
Melakukan pencatatan metadata dokumentasi seperti tanggal, lokasi, dan deskripsi singkat.
D. Contoh Format Dokumentasi Visual dan Arsip
No | Jenis Dokumentasi | Deskripsi Singkat | Tanggal Pengambilan / Sumber | Lokasi / Asal Dokumen |
---|---|---|---|---|
1 | Foto Eksterior Gedung | Tampak depan dan samping gedung | 10 Juni 2025 | Gedung Kawedanan Jakenan |
2 | Foto Detail Pilar | Pilar doric di teras depan | 10 Juni 2025 | Gedung Kawedanan Jakenan |
3 | Foto Aktivitas Pagelaran | Pagelaran wayang kulit tanggal 17 Agustus | 17 Agustus 2024 | Gedung Kawedanan Jakenan |
4 | Surat Keputusan Cagar Budaya | SK No. 556/2730 Tahun 2016 | Arsip Dinas Kebudayaan Pati | Dinas Kebudayaan Kabupaten Pati |
5 | Peta Wilayah Kecamatan Jakenan | Peta administrasi dan tata ruang | Arsip BPS Kabupaten Pati | BPS Kabupaten Pati |
E. Catatan
-
Dokumentasi visual harus jelas dan representatif untuk mendukung analisis kondisi fisik dan aktivitas budaya.
-
Dokumen arsip harus diverifikasi keasliannya dan relevansi dengan objek penelitian.
-
Semua data dokumentasi disimpan dengan baik dan diberi kode untuk memudahkan referensi dalam analisis.
Lampiran 4
Instrumen Studi Pustaka
Penelitian: Eksistensi dan Pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan sebagai Cagar Budaya
A. Tujuan Studi Pustaka
Memperkuat landasan teori, memperdalam pemahaman tentang konteks sejarah dan arsitektur, serta mendukung analisis data lapangan dengan mengkaji literatur, jurnal, dokumen resmi, dan sumber daring terpercaya terkait cagar budaya, arsitektur kolonial, dan pelestarian.
B. Alat dan Sumber Data
-
Koleksi Buku dan Monograf
-
Buku-buku tentang sejarah lokal Kabupaten Pati dan Kecamatan Jakenan (Purwadi, 2007).
-
Literatur tentang arsitektur kolonial di Indonesia (Handinoto, 1996; Nas, 2003).
-
Referensi tentang teori pelestarian cagar budaya dan warisan budaya.
-
-
Jurnal Ilmiah dan Artikel
-
Jurnal arkeologi, sejarah, arsitektur, dan studi budaya yang membahas pelestarian bangunan bersejarah.
-
Artikel ilmiah tentang metode penelitian cagar budaya dan warisan budaya.
-
-
Dokumen Perundang-undangan
-
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
-
Peraturan pemerintah dan peraturan daerah terkait pelestarian cagar budaya.
-
Surat keputusan penetapan Gedung Kawedanan Jakenan sebagai cagar budaya.
-
-
Sumber Daring Terpercaya
-
Website resmi pemerintah daerah Kabupaten Pati (https://pati.go.id/).
-
Database cagar budaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
-
Arsip digital dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
-
Jurnal dan artikel ilmiah yang tersedia secara daring (misalnya di Google Scholar, JSTOR, atau ResearchGate).
-
C. Prosedur Telaah Pustaka
-
Identifikasi Sumber Relevan:
-
Mencari buku, jurnal, dan dokumen yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan Gedung Kawedanan Jakenan, sejarah lokal, arsitektur kolonial, dan pelestarian cagar budaya.
-
-
Pengumpulan Sumber:
-
Mengumpulkan buku, jurnal, dokumen arsip, dan sumber daring yang telah diidentifikasi.
-
-
Analisis dan Sintesis:
-
Membaca dan menganalisis setiap sumber secara kritis.
-
Mencatat informasi penting, teori, konsep, dan temuan penelitian yang relevan.
-
Mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan (research gap) yang perlu diisi oleh penelitian ini.
-
-
Penyusunan Kerangka Teori:
-
Merumuskan kerangka teori yang akan digunakan dalam penelitian, berdasarkan hasil telaah pustaka.
-
Mengaitkan teori dengan konteks Gedung Kawedanan Jakenan dan rumusan masalah penelitian.
-
-
Penyusunan Daftar Pustaka:
-
Mencatat semua sumber yang digunakan dalam telaah pustaka sesuai dengan format APA.
-
D. Format Telaah Pustaka
No | Sumber | Topik Utama | Temuan / Konsep Kunci | Relevansi dengan Penelitian |
---|---|---|---|---|
1 | Handinoto (1996). Arsitektur dan Kota-Kota... | Arsitektur kolonial di Jawa | Ciri khas arsitektur kolonial, adaptasi dengan iklim tropis | Memahami gaya arsitektur Gedung Kawedanan Jakenan |
2 | UU No. 11 Tahun 2010 | Pelestarian Cagar Budaya | Definisi cagar budaya, prinsip pelestarian, peran pemerintah dan masyarakat | Landasan hukum dan prinsip pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan |
3 | [Sumber daring terkait Jakenan] | Sejarah dan informasi umum tentang Kecamatan Jakenan (14) | Data demografis, potensi wilayah, dan informasi terkait cagar budaya di Jakenan | Mengetahui data sejarah dari sumber terpercaya |
E. Catatan
-
Telaah pustaka harus dilakukan secara sistematis dan komprehensif untuk memastikan landasan teori yang kuat.
-
Sumber yang digunakan harus relevan, terpercaya, dan mutakhir.
-
Hasil telaah pustaka harus diintegrasikan dengan data lapangan untuk menghasilkan analisis yang mendalam dan kontekstual.
-
Gunakan gaya sitasi APA yang konsisten untuk menghindari plagiarisme (9).
Berikut adalah contoh Lampiran Instrumen Penelitian Kuesioner yang sistematis dan lengkap, dirancang untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan partisipasi masyarakat terhadap pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan, berdasarkan bahan dan referensi yang Anda berikan:
Lampiran 5
Instrumen Kuesioner
Penelitian: Eksistensi dan Pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan sebagai Cagar Budaya
A. Tujuan
Mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan partisipasi masyarakat sekitar dan generasi muda terhadap pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan.
B. Petunjuk Pengisian
-
Kuesioner ini terdiri dari pertanyaan tertutup dan terbuka.
-
Jawablah pertanyaan dengan jujur sesuai pendapat dan pengalaman Anda.
-
Semua data akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian.
C. Identitas Responden
-
Nama (opsional): ........................................
-
Umur: ........................................
-
Jenis Kelamin: □ Laki-laki □ Perempuan
-
Pendidikan Terakhir: □ SD □ SMP □ SMA □ Diploma □ Sarjana
-
Pekerjaan: ........................................
-
Hubungan dengan Gedung Kawedanan Jakenan: □ Warga sekitar □ Pelajar/Mahasiswa □ Pegawai Pemerintah □ Lainnya: ...............
D. Kuesioner
1. Pengetahuan tentang Gedung Kawedanan Jakenan
1.1 Apakah Anda mengetahui bahwa Gedung Kawedanan Jakenan merupakan cagar budaya?
□ Ya
□ Tidak
1.2 Dari mana Anda mengetahui informasi tersebut? (Boleh lebih dari satu)
□ Sekolah
□ Media Sosial
□ Keluarga / Teman
□ Pemerintah Daerah
□ Lainnya: ......................
1.3 Menurut Anda, apa fungsi utama Gedung Kawedanan Jakenan saat ini?
□ Kantor Pemerintahan
□ Tempat Wisata Budaya
□ Tempat Pendidikan Sejarah
□ Lainnya: ......................
2. Sikap terhadap Pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan
2.1 Apakah Anda setuju bahwa Gedung Kawedanan Jakenan perlu dilestarikan?
□ Sangat Setuju
□ Setuju
□ Netral
□ Tidak Setuju
□ Sangat Tidak Setuju
2.2 Menurut Anda, siapa yang paling bertanggung jawab dalam pelestarian gedung ini?
□ Pemerintah
□ Masyarakat
□ Lembaga Swadaya Masyarakat
□ Semua Pihak
2.3 Apakah Anda merasa pelestarian gedung ini penting untuk generasi mendatang?
□ Sangat Penting
□ Penting
□ Biasa Saja
□ Tidak Penting
3. Partisipasi dalam Pelestarian
3.1 Apakah Anda pernah mengikuti kegiatan pelestarian atau pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan?
□ Pernah
□ Tidak Pernah
3.2 Jika pernah, jenis kegiatan apa yang Anda ikuti?
□ Gotong Royong Membersihkan Gedung
□ Acara Edukasi / Sosialisasi
□ Festival Budaya
□ Lainnya: ......................
3.3 Apakah Anda bersedia berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian di masa depan?
□ Sangat Bersedia
□ Bersedia
□ Ragu-ragu
□ Tidak Bersedia
4. Saran dan Harapan (Pertanyaan Terbuka)
4.1 Apa saran Anda agar pelestarian Gedung Kawedanan Jakenan dapat berjalan lebih baik?
.................................................................................
4.2 Harapan apa yang Anda miliki terkait masa depan Gedung Kawedanan Jakenan?
.................................................................................
E. Prosedur Pengumpulan Data
-
Kuesioner disebarkan secara langsung kepada masyarakat sekitar dan generasi muda (pelajar/mahasiswa).
-
Alternatif pengisian daring dapat dilakukan melalui platform survei online.
-
Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif (statistik deskriptif) dan kualitatif (analisis isi dari pertanyaan terbuka).
Posting Komentar
0Komentar