Berikut adalah tabel yang menyajikan jenis hormon ZPT, fungsi, bahan organik sumbernya, serta cara membuatnya secara sederhana:
Jenis Hormon ZPT | Fungsi Utama | Bahan Organik Sumber | Cara Membuat / Pemanfaatan |
---|---|---|---|
- Merangsang pemanjangan sel dan pertumbuhan akar - Merangsang pembentukan tunas dan bunga | - Bawang merah - Air kelapa muda - Tauge (kecambah kacang hijau) - Urin sapi/kambing/kelinci - Lidah buaya - Bekicot | - Blender bahan seperti bawang merah, tauge, lidah buaya - Campur dengan air kelapa, tetes tebu, dan EM4 - Fermentasi 7 hari lalu saring - Gunakan larutan untuk semprot atau rendam akar | |
- Mempercepat pembelahan sel dan pertumbuhan daun - Merangsang pertumbuhan tunas dan anakan - Menghambat penuaan daun | - Air kelapa muda - Bonggol pisang - Jagung muda - Ekstrak rumput laut - Ragi (Saccharomyces cerevisiae) - Urin sapi - Daun murbei - Tauge | - Perendaman benih dengan air kelapa dan tauge - Fermentasi bonggol pisang dengan urin sapi dan EM4 - Ekstrak rumput laut sebagai semprotan biostimulan - Gunakan ragi sebagai media pupuk organik | |
- Merangsang pertumbuhan batang dan pemanjangan sel - Mempercepat perkecambahan benih - Mengatur pembungaan dan pembentukan buah | - Rebung bambu - Jagung muda - Bawang merah - Enceng gondok - Daun jambu air - Urin hewan ternak - Bonggol pisang | - Blender bahan seperti rebung bambu, bawang merah, daun jambu air - Fermentasi dengan air kelapa, tetes tebu, dan EM4 - Gunakan ekstrak untuk merendam benih atau menyemprot tanaman | |
- Mengatur pematangan buah - Mengatur pelepasan daun dan bunga | - Tidak umum dari bahan organik langsung, biasanya diproduksi tanaman sendiri atau sintetik | - Biasanya diaplikasikan secara sintetik, tidak umum dibuat dari bahan organik | |
- Mengatur respon stres lingkungan (kering, dingin) - Mengatur dormansi biji dan pertumbuhan akar | - Tidak umum dari bahan organik langsung, dihasilkan tanaman sendiri | - Biasanya diaplikasikan secara sintetik atau melalui pengaturan lingkungan |
:
-
Fermentasi biasanya dilakukan dengan menambahkan EM4 (Effective Microorganisms) dan tetes tebu sebagai sumber gula untuk mendukung proses fermentasi bahan organik.
-
Konsentrasi dan dosis aplikasi harus disesuaikan dengan jenis tanaman dan tujuan penggunaan agar tidak menghambat pertumbuhan.
-
Kombinasi hormon seperti auksin dan sitokinin sering digunakan untuk hasil optimal, tetapi harus diperhatikan efek antagonis jika konsentrasi tidak tepat1245.
Citations:
- https://bumikita.id/artikel/detail/Hormon-Zat-Pengatur-Tumbuh-dan-Manfaatnya-Bagi-Tanaman
- https://www.kompas.com/homey/read/2022/02/15/093200576/mengenal-5-zat-pengatur-tumbuh-tanaman-auksin-hingga-giberelin
- https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/hormon-tumbuhan-77
- https://kumparan.com/berita-terkini/5-jenis-zat-pengatur-tumbuh-pada-tanaman-20JoV924XSL
- https://bbppbinuang.bppsdmp.pertanian.go.id/artikel/pemanfaatan-bahan-bahan-alami--sebagai-zat-pengatur-tumbuh
- https://id.wikipedia.org/wiki/Hormon_tumbuhan
- https://lmsspada.kemdiktisaintek.go.id/pluginfile.php/548821
Posting Komentar
0Komentar