Racikan Rahasia Nutrisi Selada Hidroponik
Penulis: Mugiyono, S.Pd dan Tika Diandani, S.Pd
Selada hasil budidaya hidroponik, memiliki daya pikat yang besar terhadap selera masyarakat Indonesia. Selada,sayuran hijau segar serta kaya akan nilai gizi dan antioksidan tinggi ini, telah menjadi teman setia dalam berbagai hidangan di kalangan masyarakat. Perlahan namun pasti, bahan sayuran nan sehat ini semakin populer untuk dijadikan bahan utama membuat aneka masakan tumis hingga topping kuliner ayam bakar hingga seafood khas kuliner Nusantara negeri ini.
Namun budidaya selada hidroponik bukan urusan yang mudah. Keberhasilan budidaya selada hidroponik terletak pada ketepatan dalam meracik nutrisinya. Hal tersebut dapat dilihat pada studi Jones (2005) dan Rosnina dkk (2021) dimana ketepatan meracik formula nutrisi akan berperan dalam menentukan pertumbuhan tanaman selada. Dengan takaran yang tepat, kebutuhan unsur hara makro dan mikro menjadi seimbang. Sebaliknya, menurut Barker & Pilbeam (2015) kekurangan atau kelebihan unsur tertentu dapat menyebabkan defisiensi atau toksisitas, yang menghambat pertumbuhan.
Ketepatan meracik formula nutrisi belum cukup. Penentu pertumbuhan selada hidroponik selanjutnya adalah tindakan menanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman. Penyakit yang sering mengganggu tanaman selada hidropnik diantaranya busuk akar yang disebabkan jamur Rhizoctonia sp (Arfa, 2023), busuk basah yang disebabkan jamur Phytophthora infestans dan bercak daun yang disebabkan jamur Cercospora capsici (Kusuma, 2024). Jika tindakan penggunaan fungisida dan pestisida pada selada hidroponik dapat meningkatkan residu yang menempel pada sayuran (Jumiati, 2022) dan meningkatkan resistensi hama tanaman yang berkelanjutan (Sulaiman, dkk. 2023) sehingga berdampak negatif pada kesehatan konsumen (Pradana, 2023).
Kompleksitas dan kerumitan dan dalam budidaya tanaman dengan nama latin lactuca sativa ini, telah menjadi penyebab rendahnya minat masyarakat budidaya tanaman selada. Kerumitan dan kompleksitas dalam budidaya tanaman tersebut tampaknya berdampak pada ketersediaan sayuran daun sia masih terbatas di pasaran. Selain kerumitan dalam meracik nutrisi dan pengendalian hama tanaman, persoalan tentang pemeliharaan sistem hidroponik dan mahalnya biaya awal untuk instalasi, budidaya selada hidroponik hanya menjadi impian setiap warga masyarakat.
Berdasar bahwa metode hidroponik memiliki keunggulan mulai dari efesiensi lahan, hemat air, produktivitas tinggi, mengurangi resiko hama dan penyakit, tidak bergantung pada cuaca, dan penggunaan nutrisi yang efesien, hasil panen lebih sehat dan bebas pestisida, cocok untuk daerah dengan pasokan tanah terbatas, ramah lingkungan, hingga membangun ruang positif dalam menyalurkan hobi dan kesukaan menanam, maka perlu dilakukan inovasi membuat racikan rahasia untuk kebutuhan mencukupi nutrisi selada hidroponik dan racikan rahasia untuk pengendalian hama dan penyakit.
Terdapat tiga jenis nutrisi yang digunakan untuk budidaya selada hidroponik, yaitu nutrisi AB Mix, nutrisi racikan, dan nutrisi paketan siap pakai. Penjelasan tentang dua nutrisi pertama dapat dilihat pada studi Santi & Khodijah (2022) yang memiliki keunggulan masing-masing, Nutrisi AB Mix merupakan jenis nutrisi yang paling banyak digunakan dalam hidroponik. Nutrisi AB Mix mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Formulasi AB Mix terdiri dari dua bagian, A dan B, yang dilarutkan terpisah untuk mencegah pengendapan. Penggunaan larutan nutrisi AB mix 1 dan larutan nutrisi AB mix 2 dinilai lebih efisien dalam mempengaruhi produksi selada. Jenis nutrisi kedua juga tidak kalah. Nutrisi racikan merupakan pencampuran pupuk organik cair (POC) dengan pupuk sintetik. Nutrisi buatan sendiri bisa menjadi pilihan terbaik karena memiliki unsur yang lebih lengkap. Ketiga adalah jenis nutrisi paketan yang siap pakai. Menurut penelitian Siregar dan Shandy (2015) nutrisi paketan ini menunjukkan hasil yang baik untuk pertumbuhan selada. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tersebut, nutrisi racikan tampak memiliki ruang terbuka untuk dilakukan pengembangan dan inovasi dalam optimasi pertumbuhan selada hidroponik.
Inovasi nutrisi racikan selada hidroponik ini berangkat dari proses panjang sejak muncul pandemi covid19 yaitu sejak akhir tahun 2019 hingga sekarang. Dengan bermodal terbatas kami membuat budidaya ......(menunggu hasil diskusi part 2). Dari proses panjang itulah kami mengetahui bahwa jenis nutrisi racikan merupakan nutrisi yang paling tepat.
Dari pengalaman mencoba, beberapa kali aplikasi nutrisi racikan pada selada hidroponik cenderung tidak sempurna menggantikan AB mix dan nutrisi paketan. Nutrisi racikan juga memerlukan waktu yang panjang dalam menggali pengetahuan dan keterampilan yang standar.Terlebih jenis nutrisi racikan ini tidak mudah memastikan konsistensi hasil. Seiring dengan resiko terhadap pertumbuhan tanaman selada, akhirnya pada tahun 2024 kami mendapatkan formula racikan yang dapat mengoptimasi hasil selada hidroponik.
Dari proses panjang inilah kami mengembangkan formula racikan. Dengan mendapatkan racikan rahasia tersebut, kami telah mendapatkan alternatif pengganti nutrisi AB Mix. Melalui temuan tesebut, kami lebih akrap dengan pemanfaatan bahan lokal, dan penggunaan eco-enzim yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kami saat ini telah memiliki racikan rahasia yang terbukti menjadi pilihan terbaik karena memiliki unsur yang lebih lengkap.
Racikan rahasia yang kami temukan, juga telah api aplikasikan tiga tempat. (Menunggu obrolan part 2)
Seiring dengan perjalanan meracik nutrisi, kami juga mencoba membuat racikan pengendalian hama dan penyakit selada hidroponik. Tidak jauh beda dengan proses mencari rahasia racikan yang telah kami temukan. Kami mengalami proses panjang dalam mencoba bahan dan racikannya seiring dengan serangan hama dan penyakit selada hidroponik. Selada hidroponik yang rawan terserang paparan penyakit busuk akar, busuk batang, dan layu daun akibat jamur dan bakteri serta virus, pertumbuhan tanaman selada hidroponik ini menjadi terganggu. Seiring dengan ketersediaan nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan fase pertumbuhan, suhu dan pH air tidak tepat dan tekanan air di bawah 100 ppm, serta pengawasan tanaman dan penggunaan obata-obatan kimia yang tidak terkontrol kerap kali kami merugi. Hingga kemudian kami temukan racikan pestisida nabati dan agen hayati.
Beberapa kali kami lakukan berkali ulang mulai evaluasi dan aplikasi berulang yang menjenuhkan, aplikasi yang tidak sepraktis pestisida kimia, serta kurang efektifnya ketika terjadi serangan berat, akhirnya kami menemukan racikannya. Sekarang kami menemukan daya dukung untuk budidaya selada organik. Melalui racikan tersebut kami mendapatkan daya dukung diataranya efektivitas pengendalian hama, ramah lingkungan dan aman, meminimalkan penggunaan pestisida kimia, alternatif untuk mengatasi resistensi hama, aplikasi yang mudah, serta ketersediaan bahan yang melimpah. Berdasar itu semua, kami merasa yakin untuk memperdalam riset sekaligus menumbuh-gunakan racikan tersebut untuk diaplikasikan kepada kelompok sosial budidaya selada hidroponik. Hingga kemudian akan tumbuh dan berkembang inovasi dan kreativitas selada hidroponik yang dapat mencukupi kebutuhan sayuran selada di pasaran. Kami berharap, model racikan nutrisi dan pestisida nabati dan agen hayati dapat didesiminasikan untuk masyarakat Pati Bumi Mina Tani.
Daftar Pustaka
Ainina, A., dan Aini, N. 2018. Konsentrasi Nutrisi Ab Mix dan Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada Merah ( Lactuca sativa L. Var. Crispa) dengan Sistem Hidroponik Substrat. Jurnal Produksi Tanaman, 6(8): 1684 –1693.
Aini, N dan Azizah, N, 2018, Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Hidroponik. UB Press. Malang
Amalia A.,F., & Fitri, A. (2020). Analisis Usahatani Sayuran Selada Menggunakan Hidroponik Sederhana Pada Lahan Pekarangan. Mimbar Agribisnis. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 6(2): 774-783.
Boer, N, P., Abdi, dan Abdul, G. 2019. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Hidroponik Di Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu Kota Kendari (Studi Kasus Hidroponik Faperta). Jurnal Ilmiah Agribisnis. 6(1): 27-36.
Eprianda, D. (2017). Efesiensi Produksi dan Analisis Resiko Budidaya Selada Keriting Hijau dan Selada Romaine Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) di PT. XYZ, Provinsi Jawa Barat.
Gumelar, W., dan Nurruhwati, I.2017. Pengaruh Penggunaan Tiga Varietas Tanaman pada Sistem Akuaponik Terhadap Konsentrasi Total Amonial Nitrogen Media Pemeliharaan Ikan Koi. Jurnal Perikanan Kelautan.8 (2).
Hakim, M., Sumarsono, S., dan Sumarsono. 2018. Pertumbuhan dan Produksi dua varietas selada (Lactuca sativa L.) pada berbagai tingkat naungan dengan metode hidroponik ( Faculty of Animal and Agricultural Sciences).
Hanafiah, A.K. 2016. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Press.
Kamalia, S., Dewanti, P., dan Soedradjad, R. 2017. Teknologi Hidroponik Sistem Sumbu Pada Produksi Selada Lollo Rossa (Lactuca Sativa L.) Dengan... Volume 2 Nomor 2.
Mas'ud, H. 2009. Sistem Hidroponik dengan Nutrisi dan Media Tanam Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada. Sulteng: Media Litbang.
Novitasari, D dan Syarifah, R, N, K. 2020. Analisis Kelayakan Finansial Budidaya Selada Dengan Hidroponik Sederhana Skala Rumah Tangga.
Nurhaji, N. 2013. Pengaruh Media Dan Konsentrasi Hara Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) Secara Hidroponik Sistem Substrat (Doctoral dissertation, Universitas Teuku Umar Meulaboh).
Omaranda, T., Setyono, S., dan Adimihardja, S. A. 2016. Eefektivitas Pencampuran Pupuk Organik Cair dalam Nutrisi Hidroponik pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.). Jurnal Agronida. 2 (1).
Ovan, B. 2019.... Pengaruh Jenis Media Tanam dan Larutan AB Mix dengan Konsentrasi Berbeda pada Pertumbuhan dan Hasil Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) dengan Hidroponik Sistem Sumbu. Jurnal Agrohita : Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tanapuli Selatan . 1(1).
Ramadhan, B. R. 2018. Kajian Thermal Unit pada Empat Kultivar Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) yang Dibudidayakan dengan Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique dan Substrat. Skripsi , Universitas Brawijaya.
Siregar, M. 2018. Respon Pemberian Nutrisi AB Mix Pada Sistem Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica Juncea). Jasa Padi . 2(02).
Smith, A. 2015. Pengaruh Pupuk Gandasil D (daun) dan Limbah Ela Sagu... 1(1).
Wardhana, I., Hasbi, H., dan Wijaya, I. 2017. Respons Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca Sativa L.) Pada Pemberian Dosis Pupuk Kandang Kambing Dan Interval Waktu Aplikasi Pupuk Cair Super 59 Bionik. Agritrop: Jurnal Ilmu -Ilmu Pertanian (Journal Of Agricultural Science), 14 (2).
Wardhani, A. T. 2019 . Uji Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi Keriting (Brassica juncea L.) secara Hidroponik dengan Sumber Nutrisi yang berbeda. Skripsi. Universitas medan area.
Warganegara, G. R., Ginting, Y. C., dan Kushendarto, K. 2. Pengaruh Konsentrasi Nitrogen Dan Plan Catalyst Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Secara Hidroponik.
Penulis: Mugiyono, S.Pd dan Tika Diandani, S.Pd
Keterangan: Penulis adalah Guru Penggerak di SMA N 1 Jakenan Pati Jawa Tengah sekaligus Owner Rimbun Selada
Komentar
Posting Komentar