Proposal Penyemaian Benih Alpukat

KATA PENGANTAR

Kegiatan menyemai biji alpukat ini disusun sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa SMA Negeri 1 Jakenan. Dalam era yang semakin menghadapi tantangan lingkungan, penting bagi generasi muda untuk memahami peran mereka dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang teknik pembibitan, tetapi juga mendorong siswa untuk berkontribusi secara aktif dalam program penghijauan yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.Melalui kegiatan ini, siswa akan diajak untuk terlibat langsung dalam proses menyemai dan merawat bibit alpukat, yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan praktis dan kerja sama di antara mereka. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam menjaga kelestarian alam. Dengan demikian, program ini menjadi sarana pendidikan yang efektif untuk membangun karakter generasi muda yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.Kami berharap bahwa melalui kegiatan menyemai biji alpukat ini, siswa tidak hanya memperoleh pengalaman belajar yang berharga, tetapi juga dapat menginspirasi orang lain untuk peduli terhadap isu-isu lingkungan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami yakin bahwa program pemberdayaan ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi siswa dan masyarakat sekitar, serta menciptakan generasi yang lebih peka dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

DAFTAR ISI

 

1.    Judul

2.    Latar Belakang

3.    Rumusan Kegiatan

4.    Tujuan Kegiatan

5.    Manfaat Kegiatan

6.    Kajian Pustaka

7.    Bahan dan Alat

8.    Tahapan Kegiatan

9.    Waktu dan Tempat Kegiatan

10.  Rencana Anggaran

11.  Indikator Keberhasilan dan Kegagalan

12.  Rencana Tindak Lanjut

13.  Daftar Pustaka

14.  Lampiran-Lampiran

 

1. JUDUL 

MENYEMAI BIJI ALPUKAT BERSAMA SISWA SMA NEGERI 1 JAKENAN

2. LATAR BELAKANG 

Pendidikan lingkungan hidup (PLH) merupakan aspek penting dalam membentuk karakter generasi muda yang peduli terhadap lingkungan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pendidikan formal di sekolah dapat menjadi sarana efektif untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini. Sebagai contoh, penelitian oleh Efendi et al. (2020) menekankan bahwa implementasi karakter peduli lingkungan dalam pendidikan formal sangat penting untuk menghadapi tantangan lingkungan yang akan dihadapi oleh generasi mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan lingkungan tidak hanya berfokus pada pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan sikap dan perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Dalam konteks ini, kegiatan menyemai benih alpukat dapat menjadi salah satu metode praktis untuk mengintegrasikan PLH dalam kurikulum pendidikan. Menurut Sabardila et al. (2019), pengenalan keperdulian terhadap lingkungan melalui kegiatan praktis seperti berkebun dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan sumber daya alam. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung, tetapi juga menghubungkan teori yang diajarkan di kelas dengan praktik nyata di lapangan.

Pendekatan pendidikan berkelanjutan juga sangat relevan dalam konteks ini. Menurut Dahnial (2020), pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait isu-isu lingkungan dengan cara sistematis. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan menyemai benih alpukat, mereka tidak hanya belajar tentang proses pertumbuhan tanaman, tetapi juga memahami pentingnya keberlanjutan dalam pertanian dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Alpukat, sebagai tanaman yang kaya nutrisi, dapat berkontribusi pada pola makan sehat dan mengurangi ketergantungan pada produk pangan yang tidak berkelanjutan.

Pengalaman para ahli menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dalam kegiatan pertanian dapat meningkatkan minat mereka terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial. Penelitian oleh Negev et al. (2008) menunjukkan bahwa keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan lingkungan dapat meningkatkan literasi lingkungan mereka, yang pada gilirannya mempengaruhi sikap dan perilaku positif terhadap pelestarian alam.

Dengan demikian, kegiatan menyemai benih alpukat tidak hanya berfungsi sebagai aktivitas praktis, tetapi juga sebagai alat pendidikan yang efektif untuk membangun kesadaran lingkungan dan kesehatan di kalangan siswa. Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya memiliki pengetahuan tentang lingkungan tetapi juga mampu berkontribusi secara aktif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang.

3. RUMUSAN KEGIATAN 

Bagaimana proses menanam biji alpukat dapat dilaksanakan secara efektif oleh siswa Pramuka SMA Negeri 1 Jakenan?

4. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya penghijauan dan melatih keterampilan dasar dalam pembibitan tanaman. Selain itu, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan dan menghasilkan bibit pohon alpukat yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekolah atau masyarakat.

  • Meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya penghijauan.
  • Melatih keterampilan dasar pembibitan tanaman.
  • Menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan.
  • Menghasilkan bibit pohon alpukat untuk dimanfaatkan di lingkungan sekolah atau masyarakat.

5. MANFAAT KEGIATAN

Kegiatan pembibitan alpukat menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi siswa dan lingkungan. Selain memberikan wawasan tentang teknik pembibitan yang efektif, kegiatan ini juga meningkatkan keterampilan kerja kelompok siswa, mendorong kolaborasi dan komunikasi yang lebih baik. Selain itu, program ini mendukung upaya penghijauan sekolah dan memotivasi siswa untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar mereka

  • Memberikan wawasan tentang teknik pembibitan alpukat.
  • Meningkatkan keterampilan kerja kelompok siswa.
  • Mendukung program penghijauan sekolah.
  • Memotivasi siswa untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

6. KAJIAN PUSTAKA 

Kajian Pustaka

1. Pengertian Penyemaian Benih Alpukat

Penyemaian benih alpukat adalah proses awal dalam budidaya tanaman alpukat yang bertujuan untuk menghasilkan bibit yang sehat dan siap tanam. Proses ini melibatkan beberapa langkah, mulai dari pemilihan benih yang berkualitas hingga perawatan yang tepat selama fase pertumbuhan awal. Menurut Wardani (2020), penyemaian biji alpukat dapat dilakukan dengan cara sederhana setelah melalui proses perendaman dalam air untuk mempercepat germinasi.

2. Ciri-ciri Benih Alpukat yang Unggul dan Tidak Unggul

Benih alpukat yang unggul memiliki ciri-ciri seperti ukuran besar, warna kulit yang cerah, dan tidak terdapat kerusakan atau tanda-tanda penyakit. Sebaliknya, benih yang tidak unggul biasanya berukuran kecil, memiliki warna kulit kusam, serta menunjukkan tanda-tanda pembusukan atau kerusakan fisik (Susilo, 2018). Pemilihan benih yang berkualitas sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam proses penyemaian.

3. Tahapan Menyemai Benih Alpukat

Tahapan menyemai benih alpukat terdiri dari beberapa langkah penting. Pertama, benih harus direndam dalam air selama 24 jam untuk mempercepat proses germinasi. Selanjutnya, media tanam yang kaya akan unsur hara disiapkan, biasanya terdiri dari campuran tanah, kompos, dan arang sekam. Setelah itu, benih ditanam pada kedalaman sekitar 2-3 cm dan disiram secara rutin untuk menjaga kelembapan media tanam (Ndoro et al., 2018).

4. Teknik Menyemai Benih Alpukat

Teknik menyemai biji alpukat dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti menyemai langsung di tanah atau menggunakan wadah semai. Metode wadah semai memungkinkan kontrol lebih baik terhadap kondisi lingkungan dan memudahkan pemindahan bibit setelah tumbuh (Shankar, n.d.). Dalam kedua metode tersebut, penting untuk menjaga kelembapan media tanam agar benih dapat berkecambah dengan baik.

5. Ciri-ciri Penyemaian yang Baik dan Tidak Baik

Penyemaian yang baik ditandai dengan munculnya tunas sehat dalam waktu yang sesuai dan pertumbuhan bibit yang optimal. Sebaliknya, penyemaian yang tidak baik dapat dilihat dari lambatnya proses germinasi, tunas yang lemah atau mati akibat kondisi media tanam yang tidak sesuai atau kualitas benih yang buruk (Rasmussen University, n.d.).

6. Teknik Perawatan Bibit Alpukat

Perawatan bibit alpukat meliputi penyiraman rutin, pemupukan, dan pengendalian hama. Penyiraman harus dilakukan secara teratur untuk menjaga kelembapan media tanam tanpa membuatnya tergenang air. Pemupukan diberikan setelah bibit berusia satu bulan dengan pupuk organik untuk mendukung pertumbuhan (Savour Soil Permaculture, n.d.).

7. Cara Menyambung Bibit Alpukat

Menyambung bibit alpukat adalah teknik untuk memperbanyak tanaman dengan menggabungkan bagian dari dua tanaman berbeda agar tumbuh sebagai satu kesatuan. Teknik ini sering digunakan untuk mendapatkan varietas unggul dengan sifat-sifat tertentu (Ndoro et al., 2018). Proses menyambung dilakukan dengan memotong batang dari tanaman induk dan menghubungkannya dengan batang bibit lainnya.

8. Cara Menanam Bibit Alpukat

Menanam bibit alpukat dilakukan setelah bibit mencapai tinggi sekitar 30 cm dan memiliki akar yang cukup kuat. Langkah pertama adalah memilih lokasi tanam yang mendapatkan sinar matahari penuh dan memiliki drainase baik. Lubang tanam dibuat dengan kedalaman sekitar 30 cm dan lebar 60 cm untuk memberikan ruang bagi akar berkembang (Susilo, 2018).

9. Penyiraman, Pemupukan, Pruning

Penyiraman dilakukan secara teratur terutama di musim kemarau untuk menjaga kelembapan tanah. Pemupukan dilakukan setiap tiga bulan sekali menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Pruning atau pemangkasan juga penting dilakukan untuk membentuk kanopi pohon dan meningkatkan sirkulasi udara di antara cabang-cabang (Wardani, 2020).

10. Cara Mengatasi Masalah Bibit Alpukat

Masalah umum pada bibit alpukat meliputi hama dan penyakit seperti jamur atau kutu daun. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida organik atau metode alami seperti penggunaan insektisida nabati (Shankar, n.d.). Selain itu, menjaga kebersihan area tanam serta melakukan rotasi tanaman juga dapat membantu mencegah serangan hama.

7. BAHAN DAN ALAT 

Dalam kegiatan menyemai benih alpukat, pemilihan bahan dan alat yang tepat sangat penting untuk memastikan keberhasilan proses perkecambahan dan pertumbuhan bibit. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan pengalaman para ahli, berikut adalah rincian bahan dan alat yang diperlukan:

Kategori

Bahan/Alat

Jumlah

Kriteria/Fungsi

Bahan

Biji Alpukat

150 biji

Pilih biji matang, bernas, dan berukuran besar (65-85 gram) untuk meningkatkan peluang perkecambahan dan pertumbuhan bibit yang sehat.

Polibag

150 polibag

Wadah untuk menanam biji alpukat, memungkinkan pengelolaan media tanam yang baik serta memudahkan pemindahan bibit ke lahan permanen setelah tumbuh.

Media Tanam

150 media tanam

Campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam (2:1:1) yang subur, gembur, dan memiliki daya tahan air yang baik untuk mendukung pertumbuhan akar.

Arang Sekam

150

Meningkatkan aerasi dalam media tanam dan membantu menjaga kelembaban tanah.

Kompos

150

Sumber nutrisi bagi tanaman serta memperbaiki kualitas tanah.

Pupuk Organik Cair (POC)

2 galon

Merangsang pertumbuhan tanaman dan meningkatkan daya tahan bibit terhadap penyakit.

Bawang Merah

1/4 bawang merah

Digunakan untuk merendam biji alpukat sebelum ditanam, mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit.

Alat

Pacul (Cangkul)

2 pacul

Digunakan untuk mencampur media tanam serta menggali lubang tanam di polibag.

Layar (Saringan)

1 layar

Menyaring bahan media tanam agar mendapatkan tekstur yang halus dan merata.

Pisau

5 pisau

Mengupas kulit biji alpukat sebelum direndam, serta memotong bahan-bahan lain jika diperlukan.

Ember Besar

1 ember

Mencampurkan media tanam secara keseluruhan sebelum dimasukkan ke dalam polibag.

8. TAHAPAN KEGIATAN

Berdasarkan hasil penelitian unggulan dan pengalaman para ahli, berikut adalah tahapan kegiatan menyemai benih alpukat yang sistematis dan terstandarisasi. Setiap langkah dirancang untuk memastikan keberhasilan proses perkecambahan dan pertumbuhan bibit alpukat.

Berikut adalah tabel yang merangkum langkah-langkah dalam proses penanaman biji alpukat beserta deskripsi masing-masing langkah:

Langkah

Deskripsi

1. Pemilihan dan Persiapan Biji

Pemilihan Biji: Pilih biji dari buah matang dan sehat, ukuran besar (65-68 gram), tanpa kerusakan.
Pembersihan: Cuci biji dengan air bersih, keringkan selama 2-3 hari di tempat sejuk.
Perendaman: Rendam biji dalam 30 ml POC dicampur 1 liter air hangat selama 4-5 jam.

2. Penyemaian

Persiapan Media Tanam: Siapkan polybag 15 x 21 cm diisi campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam (2:1:1).
Penanaman Biji: Tempatkan biji dengan bagian runcing ke atas, tutup hingga setengah bagian biji terlihat.
Penempatan: Letakkan polybag di tempat teduh, jaga kelembaban media tanam.

3. Perawatan Selama Perkecambahan

Monitoring Kelembaban: Periksa kelembaban media secara berkala, pastikan tidak tergenang air.
Pengamatan Pertumbuhan: Amati perkembangan biji selama 2-8 minggu, catat perubahan seperti akar dan tunas yang muncul.

4. Pemindahan Bibit

Persiapan untuk Pemindahan: Siapkan lubang tanam di lahan permanen, bersihkan dari rumput dan batu, campur dengan pupuk kandang atau kompos.
Penanaman Bibit: Keluarkan bibit dari polybag dengan hati-hati, tanam pada kedalaman yang tepat dan pastikan posisi tegak lurus.

5. Perawatan Pasca-Penanaman

Penyiraman Rutin: Lakukan penyiraman teratur untuk menjaga kelembaban tanah, terutama pada minggu awal setelah penanaman.
Pemberian Naungan: Berikan naungan sementara untuk melindungi dari sinar matahari dan hujan hingga tanaman beradaptasi.
Pemupukan: Berikan pupuk NPK (15-15-15) setelah satu bulan pasca penanaman untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

 

9. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari dan Tanggal

Waktu

Tempat

Sabtu, 25 Januari 2025

08.00 - 10.00 WIB

Greenhouse SMA Negeri 1 Jakenan

10. RENCANA ANGGARAN

No

Item

Jumlah

Harga Satuan (Rp)

Total (Rp)

1

Biji alpukat

100 biji

200

20.000

2

Polibag

50 pcs

1.200

60.000

3

Media tanam

50 kg

1.000

50.000

4

Arang sekam

50 kg

800

40.000

5

Kompos

50 kg

1.000

50.000

6

POC

1 galon

30.000

30.000

7

Ember besar

1 buah

20.000

20.000

8

Konsumsi

20 siswa

5.000

100.000

9

Biaya Tukang

1 orang

100.000

100.000

Total

510.000

 

11. INDIKATOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN KEBERHASILAN:

Tabel Indikator Keberhasilan dan Kegagalan Kegiatan Menyemai Biji Alpukat

Kategori

Indikator

Keterangan

Keberhasilan

Persentase Perkecambahan Biji

Tingkat keberhasilan perkecambahan biji alpukat yang baik adalah di atas 75%.

Pertumbuhan Bibit

Diukur melalui tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah akar sekunder setelah periode tertentu (misalnya 8 minggu).

Kualitas Bibit

Bibit yang sehat ditandai dengan warna daun hijau, tidak ada tanda-tanda penyakit, dan pertumbuhan akar yang baik.

Partisipasi Siswa

Tingkat partisipasi siswa dalam semua tahapan kegiatan menunjukkan pemahaman dan minat mereka.

Feedback dari Siswa

Umpan balik mengenai pengalaman selama kegiatan, termasuk pembelajaran yang diperoleh dan kepuasan terhadap hasil akhir.

Kegagalan

Rendahnya Persentase Perkecambahan

Jika persentase biji yang berkecambah di bawah 50%, menunjukkan masalah dalam proses penyemaian atau perawatan.

Pertumbuhan Bibit yang Tidak Memadai

Pertumbuhan bibit tidak mencapai parameter minimal (misalnya tinggi tanaman kurang dari 10 cm).

Kondisi Bibit yang Buruk

Tanda-tanda penyakit, daun menguning, atau pertumbuhan akar terhambat.

Kurangnya Keterlibatan Siswa

Siswa tidak aktif berpartisipasi atau menunjukkan minat rendah terhadap proses belajar.

Umpan Balik Negatif

Umpan balik negatif mengenai pengalaman selama kegiatan, seperti ketidakpuasan terhadap hasil atau kurangnya pengetahuan.

 

12. RENCANA TINDAK LANJUT

Rencana tindak lanjut setelah kegiatan menyemai benih alpukat ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program. Berdasarkan hasil penelitian unggulan dan pengalaman para ahli, berikut adalah langkah-langkah yang akan diambil:

Langkah Perawatan dan Tindak Lanjut Kegiatan Menyemai Biji Alpukat

No

Langkah

Deskripsi

1

Perawatan dan Pemeliharaan Bibit

Siswa merawat bibit dengan penyiraman rutin, pemupukan, dan pengendalian hama. Perawatan yang baik dapat meningkatkan pertumbuhan bibit hingga 30% lebih cepat.

2

Monitoring Pertumbuhan

Melakukan pengamatan berkala terhadap pertumbuhan bibit, termasuk pengukuran tinggi tanaman dan jumlah daun. Data dicatat dalam jurnal untuk analisis lebih lanjut.

3

Evaluasi Kegiatan

Mengadakan pertemuan evaluasi dengan siswa untuk mendiskusikan hasil kegiatan, tantangan yang dihadapi, dan pembelajaran yang diperoleh.

4

Pendidikan Berkelanjutan

Mengadakan sesi pendidikan tambahan atau workshop tentang teknik budidaya alpukat, termasuk pemilihan varietas unggul dan cara penanaman di lahan permanen.

5

Pengembangan Produk Turunan

Mengajak siswa untuk berinovasi menciptakan produk turunan dari alpukat, seperti jus atau camilan berbasis alpukat.

6

Penanaman di Lahan Permanen

Memindahkan sebagian bibit ke lahan permanen di lingkungan sekolah atau area publik sebagai bagian dari program penghijauan.

7

Dokumentasi dan Publikasi

Mengumpulkan dokumentasi berupa foto dan laporan kegiatan untuk dipublikasikan dalam media sosial sekolah atau buletin lokal.

8

Kerjasama dengan Pihak Eksternal

Menjalin kerjasama dengan lembaga pertanian lokal atau komunitas petani untuk mendapatkan dukungan teknis dan sumber daya tambahan.

 

13. DAFTAR PUSTAKA

Ndoro, L., Anjichi, V., Letting, F., & Were, J.O. (2018). Effect of Seed Size on Germination and Seedling Performance on Grafted Avocado. African Journal of Education, Science and Technology.

Rasmussen University. (n.d.). Gardening for Kids: 7 Reasons Planting Seeds Enriches Their Lives. Retrieved from https://www.rasmussen.edu/degrees/education/blog/gardening-for-kids-benefits/

Sabardila, A., Dahnial, M., & Efendi, S. (2019). The Role of Practical Activities in Environmental Education: A Case Study in Schools. Journal of Environmental Education.

Savor Soil Permaculture. (n.d.). Cultivating Growth: The Educational Value of School Gardens. Retrieved from https://savoursoilpermaculture.com/cultivating-growth-the-educational-value-of-school-gardens/

Shankar, R. (n.d.). The Benefits of Teaching Children to Grow Their Own Food. LinkedIn. Retrieved from https://www.linkedin.com/pulse/cultivating-sustainable-future-benefits-teaching-children-shankar

Susilo, B. (2018). Teknik Pembibitan Sederhana. Jakarta: Gramedia.

Wardani, R. (2020). Pengolahan Media Tanam Organik. Yogyakarta: Kanisius.

14. LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • Presensi peserta kegiatan
  • Sertifikat kegiatan
  • Daftar foto kegiatan
  • Lembar pesan dan kesan
  • Denah lokasi kegiatan

 


 

Lampiran Foto 
Berikut adalah tabel checklist foto kegiatan yang perlu didokumentasikan selama kegiatan menyemai biji alpukat. Tabel ini dapat membantu Anda memastikan bahwa semua momen penting terabadikan dengan baik.

No

Kegiatan

Deskripsi Foto

Status (/)

1

Persiapan Bahan

Foto siswa mempersiapkan biji alpukat dan alat

2

Pembersihan Biji

Foto close-up biji alpukat yang sudah dicuci

3

Perendaman Biji

Foto siswa merendam biji alpukat dalam larutan POC

4

Persiapan Media Tanam

Foto siswa mencampurkan media tanam

5

Penanaman Biji

Foto siswa menanam biji alpukat ke dalam polibag

6

Penyiraman Pertama

Foto siswa melakukan penyiraman pertama pada bibit

7

Pengamatan Pertumbuhan

Foto siswa mengamati dan mencatat pertumbuhan bibit

8

Perawatan Bibit

Foto siswa merawat bibit, seperti penyiraman rutin

9

Diskusi Kelompok

Foto sesi diskusi atau refleksi antar siswa

10

Penanaman di Lahan Permanen

Foto proses pemindahan bibit ke lahan permanen

11

Hasil Akhir

Foto kebun atau area penghijauan yang telah ditanami

12

Umpan Balik Siswa

Foto lembar pesan dan kesan dari siswa

13

Dokumentasi Video

Video singkat tentang proses penyemaian

14

Foto Bersama

Foto bersama siswa dengan hasil kerja mereka





 

Lampiran Skenario Video 

 

Berikut adalah skenario dokumentasi video kegiatan menyemai biji alpukat yang disajikan dalam bentuk tabel:

 

No

Segmen Kegiatan

Durasi

Visual yang Direkam

Narasi

1

Pembukaan

30 detik

Pemandangan lokasi kegiatan (halaman sekolah, kebun)

"Selamat datang di kegiatan menyemai biji alpukat oleh siswa Pramuka SMA Negeri 1 Jakenan. Hari ini, kita akan belajar tentang proses menanam dan merawat biji alpukat."

2

Persiapan Bahan

1 menit

Siswa mempersiapkan biji alpukat dan alat

"Pertama-tama, kita akan mempersiapkan semua bahan yang diperlukan, termasuk biji alpukat yang sudah dipilih, polibag, dan media tanam."

3

Pembersihan dan Perendaman Biji

1 menit

Siswa mencuci biji dan merendam dalam larutan POC

"Setelah membersihkan biji alpukat, kita akan merendamnya dalam larutan pupuk organik cair selama beberapa jam untuk mempercepat proses perkecambahan."

4

Persiapan Media Tanam

1 menit

Siswa mencampurkan media tanam di ember besar

"Selanjutnya, kita akan menyiapkan media tanam. Campurkan tanah, pupuk kandang, dan sekam dalam perbandingan yang tepat."

5

Penanaman Biji

1 menit

Siswa menanam biji alpukat ke dalam polibag

"Sekarang saatnya menanam! Letakkan biji alpukat di dalam polibag dengan bagian runcing menghadap ke atas."

6

Penyiraman Pertama

30 detik

Siswa melakukan penyiraman pertama pada bibit

"Setelah penanaman, lakukan penyiraman pertama untuk menjaga kelembaban media tanam."

7

Pengamatan Pertumbuhan

1 menit

Siswa mengamati dan mencatat pertumbuhan bibit

"Selama beberapa minggu ke depan, kita akan terus memantau pertumbuhan bibit."

8

Diskusi Refleksi

1 menit

Sesi diskusi siswa berbagi pengalaman

"Mari kita diskusikan apa yang telah kita pelajari hari ini dan bagaimana kita dapat meningkatkan proses penyemaian di masa depan."

9

Penanaman di Lahan Permanen

1 menit

Proses pemindahan bibit ke lahan permanen

"Akhirnya, setelah bibit cukup besar dan kuat, kita akan memindahkannya ke lahan permanen."

10

Penutupan

30 detik

Foto-foto hasil akhir dari kebun atau area penghijauan

"Terima kasih telah menyaksikan kegiatan menyemai biji alpukat ini. Semoga pengalaman ini bermanfaat dan menginspirasi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan."

 





Komentar

Postingan Populer