Proposal Penyemaian Benih Alpukat
KATA PENGANTAR
Kegiatan menyemai biji alpukat ini disusun sebagai langkah konkret untuk
meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa SMA Negeri 1 Jakenan. Dalam
era yang semakin menghadapi tantangan lingkungan, penting bagi generasi muda
untuk memahami peran mereka dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang teknik pembibitan,
tetapi juga mendorong siswa untuk berkontribusi secara aktif dalam program
penghijauan yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.Melalui kegiatan ini, siswa akan diajak untuk terlibat
langsung dalam proses menyemai dan merawat bibit alpukat, yang diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan praktis dan kerja sama di antara mereka. Selain itu,
kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan
dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam menjaga kelestarian alam. Dengan
demikian, program ini menjadi sarana pendidikan yang efektif untuk membangun
karakter generasi muda yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.Kami berharap bahwa melalui kegiatan menyemai biji alpukat
ini, siswa tidak hanya memperoleh pengalaman belajar yang berharga, tetapi juga
dapat menginspirasi orang lain untuk peduli terhadap isu-isu lingkungan. Dengan
dukungan dari berbagai pihak, kami yakin bahwa program pemberdayaan ini akan
memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi siswa dan masyarakat sekitar,
serta menciptakan generasi yang lebih peka dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan.
DAFTAR ISI
1. Judul
2. Latar Belakang
3. Rumusan Kegiatan
4. Tujuan Kegiatan
5. Manfaat Kegiatan
6. Kajian Pustaka
7. Bahan dan Alat
8. Tahapan Kegiatan
9. Waktu dan Tempat Kegiatan
10. Rencana Anggaran
11. Indikator Keberhasilan dan Kegagalan
12. Rencana Tindak Lanjut
13. Daftar Pustaka
14. Lampiran-Lampiran
1. JUDUL
MENYEMAI BIJI ALPUKAT BERSAMA SISWA SMA
NEGERI 1 JAKENAN
2. LATAR BELAKANG
Pendidikan lingkungan hidup
(PLH) merupakan aspek penting dalam membentuk karakter generasi muda yang
peduli terhadap lingkungan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pendidikan
formal di sekolah dapat menjadi sarana efektif untuk menanamkan kesadaran
lingkungan sejak dini. Sebagai contoh, penelitian oleh Efendi et al. (2020)
menekankan bahwa implementasi karakter peduli lingkungan dalam pendidikan
formal sangat penting untuk menghadapi tantangan lingkungan yang akan dihadapi
oleh generasi mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan lingkungan tidak
hanya berfokus pada pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan sikap dan
perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Dalam konteks ini, kegiatan
menyemai benih alpukat dapat menjadi salah satu metode praktis untuk
mengintegrasikan PLH dalam kurikulum pendidikan. Menurut Sabardila et al.
(2019), pengenalan keperdulian terhadap lingkungan melalui kegiatan praktis
seperti berkebun dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya menjaga
dan melestarikan sumber daya alam. Kegiatan ini tidak hanya memberikan
pengalaman langsung, tetapi juga menghubungkan teori yang diajarkan di kelas
dengan praktik nyata di lapangan.
Pendekatan pendidikan
berkelanjutan juga sangat relevan dalam konteks ini. Menurut Dahnial (2020),
pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat
terkait isu-isu lingkungan dengan cara sistematis. Dengan melibatkan siswa
dalam kegiatan menyemai benih alpukat, mereka tidak hanya belajar tentang
proses pertumbuhan tanaman, tetapi juga memahami pentingnya keberlanjutan dalam
pertanian dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Alpukat, sebagai tanaman
yang kaya nutrisi, dapat berkontribusi pada pola makan sehat dan mengurangi
ketergantungan pada produk pangan yang tidak berkelanjutan.
Pengalaman para ahli
menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dalam kegiatan pertanian dapat
meningkatkan minat mereka terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial. Penelitian oleh Negev et al. (2008)
menunjukkan bahwa keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan lingkungan dapat
meningkatkan literasi lingkungan mereka, yang pada gilirannya mempengaruhi
sikap dan perilaku positif terhadap pelestarian alam.
Dengan demikian, kegiatan
menyemai benih alpukat tidak hanya berfungsi sebagai aktivitas praktis, tetapi
juga sebagai alat pendidikan yang efektif untuk membangun kesadaran lingkungan
dan kesehatan di kalangan siswa. Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat
tumbuh menjadi individu yang tidak hanya memiliki pengetahuan tentang lingkungan
tetapi juga mampu berkontribusi secara aktif dalam menjaga keberlanjutan sumber
daya alam untuk generasi mendatang.
3. RUMUSAN KEGIATAN
Bagaimana proses menanam biji alpukat dapat
dilaksanakan secara efektif oleh siswa Pramuka SMA Negeri 1 Jakenan?
4. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan
kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya
penghijauan dan melatih keterampilan dasar dalam pembibitan tanaman. Selain
itu, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan dan
menghasilkan bibit pohon alpukat yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekolah
atau masyarakat.
- Meningkatkan
kesadaran siswa tentang pentingnya penghijauan.
- Melatih
keterampilan dasar pembibitan tanaman.
- Menumbuhkan
rasa peduli terhadap lingkungan.
- Menghasilkan
bibit pohon alpukat untuk dimanfaatkan di lingkungan sekolah atau
masyarakat.
5. MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan
pembibitan alpukat menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi siswa dan
lingkungan. Selain memberikan wawasan tentang teknik pembibitan yang efektif,
kegiatan ini juga meningkatkan keterampilan kerja kelompok siswa, mendorong
kolaborasi dan komunikasi yang lebih baik. Selain itu, program ini mendukung
upaya penghijauan sekolah dan memotivasi siswa untuk berkontribusi dalam
menjaga kelestarian lingkungan di sekitar mereka
- Memberikan
wawasan tentang teknik pembibitan alpukat.
- Meningkatkan
keterampilan kerja kelompok siswa.
- Mendukung
program penghijauan sekolah.
- Memotivasi
siswa untuk terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
6. KAJIAN PUSTAKA
Kajian Pustaka
1. Pengertian
Penyemaian Benih Alpukat
Penyemaian benih
alpukat adalah proses awal dalam budidaya tanaman alpukat yang bertujuan untuk
menghasilkan bibit yang sehat dan siap tanam. Proses ini melibatkan beberapa
langkah, mulai dari pemilihan benih yang berkualitas hingga perawatan yang
tepat selama fase pertumbuhan awal. Menurut Wardani (2020), penyemaian biji
alpukat dapat dilakukan dengan cara sederhana setelah melalui proses perendaman
dalam air untuk mempercepat germinasi.
2. Ciri-ciri Benih
Alpukat yang Unggul dan Tidak Unggul
Benih alpukat yang
unggul memiliki ciri-ciri seperti ukuran besar, warna kulit yang cerah, dan
tidak terdapat kerusakan atau tanda-tanda penyakit. Sebaliknya, benih yang
tidak unggul biasanya berukuran kecil, memiliki warna kulit kusam, serta
menunjukkan tanda-tanda pembusukan atau kerusakan fisik (Susilo, 2018).
Pemilihan benih yang berkualitas sangat penting untuk meningkatkan peluang
keberhasilan dalam proses penyemaian.
3. Tahapan Menyemai
Benih Alpukat
Tahapan menyemai
benih alpukat terdiri dari beberapa langkah penting. Pertama, benih harus
direndam dalam air selama 24 jam untuk mempercepat proses germinasi.
Selanjutnya, media tanam yang kaya akan unsur hara disiapkan, biasanya terdiri
dari campuran tanah, kompos, dan arang sekam. Setelah itu, benih ditanam pada
kedalaman sekitar 2-3 cm dan disiram secara rutin untuk menjaga kelembapan
media tanam (Ndoro et al., 2018).
4. Teknik Menyemai
Benih Alpukat
Teknik menyemai
biji alpukat dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti menyemai langsung
di tanah atau menggunakan wadah semai. Metode wadah semai memungkinkan kontrol
lebih baik terhadap kondisi lingkungan dan memudahkan pemindahan bibit setelah
tumbuh (Shankar, n.d.). Dalam kedua metode tersebut, penting untuk menjaga
kelembapan media tanam agar benih dapat berkecambah dengan baik.
5. Ciri-ciri
Penyemaian yang Baik dan Tidak Baik
Penyemaian yang
baik ditandai dengan munculnya tunas sehat dalam waktu yang sesuai dan
pertumbuhan bibit yang optimal. Sebaliknya, penyemaian yang tidak baik dapat
dilihat dari lambatnya proses germinasi, tunas yang lemah atau mati akibat
kondisi media tanam yang tidak sesuai atau kualitas benih yang buruk (Rasmussen
University, n.d.).
6. Teknik Perawatan
Bibit Alpukat
Perawatan bibit
alpukat meliputi penyiraman rutin, pemupukan, dan pengendalian hama. Penyiraman
harus dilakukan secara teratur untuk menjaga kelembapan media tanam tanpa
membuatnya tergenang air. Pemupukan diberikan setelah bibit berusia satu bulan
dengan pupuk organik untuk mendukung pertumbuhan (Savour Soil Permaculture,
n.d.).
7. Cara Menyambung
Bibit Alpukat
Menyambung bibit
alpukat adalah teknik untuk memperbanyak tanaman dengan menggabungkan bagian
dari dua tanaman berbeda agar tumbuh sebagai satu kesatuan. Teknik ini sering
digunakan untuk mendapatkan varietas unggul dengan sifat-sifat tertentu (Ndoro
et al., 2018). Proses menyambung dilakukan dengan memotong batang dari tanaman
induk dan menghubungkannya dengan batang bibit lainnya.
8. Cara Menanam
Bibit Alpukat
Menanam bibit
alpukat dilakukan setelah bibit mencapai tinggi sekitar 30 cm dan memiliki akar
yang cukup kuat. Langkah pertama adalah memilih lokasi tanam yang mendapatkan
sinar matahari penuh dan memiliki drainase baik. Lubang tanam dibuat dengan
kedalaman sekitar 30 cm dan lebar 60 cm untuk memberikan ruang bagi akar
berkembang (Susilo, 2018).
9. Penyiraman,
Pemupukan, Pruning
Penyiraman
dilakukan secara teratur terutama di musim kemarau untuk menjaga kelembapan
tanah. Pemupukan dilakukan setiap tiga bulan sekali menggunakan pupuk organik
atau pupuk kandang untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Pruning atau
pemangkasan juga penting dilakukan untuk membentuk kanopi pohon dan
meningkatkan sirkulasi udara di antara cabang-cabang (Wardani, 2020).
10. Cara Mengatasi
Masalah Bibit Alpukat
Masalah
umum pada bibit alpukat meliputi hama dan penyakit seperti jamur atau kutu
daun. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida organik atau
metode alami seperti penggunaan insektisida nabati (Shankar, n.d.). Selain itu,
menjaga kebersihan area tanam serta melakukan rotasi tanaman juga dapat
membantu mencegah serangan hama.
7. BAHAN DAN ALAT
Dalam kegiatan menyemai benih alpukat,
pemilihan bahan dan alat yang tepat sangat penting untuk memastikan
keberhasilan proses perkecambahan dan pertumbuhan bibit. Berdasarkan hasil
penelitian terdahulu dan pengalaman para ahli, berikut adalah rincian bahan dan
alat yang diperlukan:
Kategori |
Bahan/Alat |
Jumlah |
Kriteria/Fungsi |
Bahan |
Biji Alpukat |
150 biji |
Pilih biji matang, bernas, dan berukuran
besar (65-85 gram) untuk meningkatkan peluang perkecambahan dan pertumbuhan
bibit yang sehat. |
Polibag |
150 polibag |
Wadah untuk menanam biji alpukat,
memungkinkan pengelolaan media tanam yang baik serta memudahkan pemindahan
bibit ke lahan permanen setelah tumbuh. |
|
Media Tanam |
150 media tanam |
Campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam
(2:1:1) yang subur, gembur, dan memiliki daya tahan air yang baik untuk
mendukung pertumbuhan akar. |
|
Arang Sekam |
150 |
Meningkatkan aerasi dalam media tanam dan
membantu menjaga kelembaban tanah. |
|
Kompos |
150 |
Sumber nutrisi bagi tanaman serta
memperbaiki kualitas tanah. |
|
Pupuk Organik Cair (POC) |
2 galon |
Merangsang pertumbuhan tanaman dan
meningkatkan daya tahan bibit terhadap penyakit. |
|
Bawang Merah |
1/4 bawang merah |
Digunakan untuk merendam biji alpukat
sebelum ditanam, mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit. |
|
Alat |
Pacul (Cangkul) |
2 pacul |
Digunakan untuk mencampur media tanam serta
menggali lubang tanam di polibag. |
Layar (Saringan) |
1 layar |
Menyaring bahan media tanam agar
mendapatkan tekstur yang halus dan merata. |
|
Pisau |
5 pisau |
Mengupas kulit biji alpukat sebelum
direndam, serta memotong bahan-bahan lain jika diperlukan. |
|
Ember Besar |
1 ember |
Mencampurkan media tanam secara keseluruhan
sebelum dimasukkan ke dalam polibag. |
8. TAHAPAN KEGIATAN
Berdasarkan hasil penelitian unggulan dan
pengalaman para ahli, berikut adalah tahapan kegiatan menyemai benih alpukat
yang sistematis dan terstandarisasi. Setiap langkah dirancang untuk memastikan
keberhasilan proses perkecambahan dan pertumbuhan bibit alpukat.
Berikut
adalah tabel yang merangkum langkah-langkah dalam proses penanaman biji alpukat
beserta deskripsi masing-masing langkah:
Langkah |
Deskripsi |
1. Pemilihan dan Persiapan Biji |
- Pemilihan Biji: Pilih
biji dari buah matang dan sehat, ukuran besar (65-68 gram), tanpa kerusakan. |
2. Penyemaian |
- Persiapan Media Tanam: Siapkan
polybag 15 x 21 cm diisi campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam (2:1:1). |
3. Perawatan Selama Perkecambahan |
- Monitoring Kelembaban: Periksa
kelembaban media secara berkala, pastikan tidak tergenang air. |
4. Pemindahan Bibit |
- Persiapan untuk Pemindahan: Siapkan
lubang tanam di lahan permanen, bersihkan dari rumput dan batu, campur dengan
pupuk kandang atau kompos. |
5. Perawatan Pasca-Penanaman |
- Penyiraman Rutin: Lakukan
penyiraman teratur untuk menjaga kelembaban tanah, terutama pada minggu awal
setelah penanaman. |
9. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari dan Tanggal |
Waktu |
Tempat |
Sabtu, 25 Januari 2025 |
08.00 - 10.00 WIB |
Greenhouse SMA Negeri 1 Jakenan |
10. RENCANA ANGGARAN
No |
Item |
Jumlah |
Harga Satuan (Rp) |
Total (Rp) |
1 |
Biji
alpukat |
100
biji |
200 |
20.000 |
2 |
Polibag |
50
pcs |
1.200 |
60.000 |
3 |
Media
tanam |
50 kg |
1.000 |
50.000 |
4 |
Arang
sekam |
50 kg |
800 |
40.000 |
5 |
Kompos |
50 kg |
1.000 |
50.000 |
6 |
POC |
1
galon |
30.000 |
30.000 |
7 |
Ember
besar |
1
buah |
20.000 |
20.000 |
8 |
Konsumsi |
20 siswa |
5.000 |
100.000 |
9 |
Biaya Tukang |
1 orang |
100.000 |
100.000 |
Total |
510.000 |
11. INDIKATOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN KEBERHASILAN:
Tabel Indikator Keberhasilan dan
Kegagalan Kegiatan Menyemai Biji Alpukat
Kategori |
Indikator |
Keterangan |
Keberhasilan |
Persentase
Perkecambahan Biji |
Tingkat
keberhasilan perkecambahan biji alpukat yang baik adalah di atas 75%. |
Pertumbuhan
Bibit |
Diukur
melalui tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah akar sekunder setelah
periode tertentu (misalnya 8 minggu). |
|
Kualitas
Bibit |
Bibit
yang sehat ditandai dengan warna daun hijau, tidak ada tanda-tanda penyakit,
dan pertumbuhan akar yang baik. |
|
Partisipasi
Siswa |
Tingkat
partisipasi siswa dalam semua tahapan kegiatan menunjukkan pemahaman dan
minat mereka. |
|
Feedback
dari Siswa |
Umpan
balik mengenai pengalaman selama kegiatan, termasuk pembelajaran yang
diperoleh dan kepuasan terhadap hasil akhir. |
|
Kegagalan |
Rendahnya
Persentase Perkecambahan |
Jika
persentase biji yang berkecambah di bawah 50%, menunjukkan masalah dalam
proses penyemaian atau perawatan. |
Pertumbuhan
Bibit yang Tidak Memadai |
Pertumbuhan
bibit tidak mencapai parameter minimal (misalnya tinggi tanaman kurang dari
10 cm). |
|
Kondisi
Bibit yang Buruk |
Tanda-tanda
penyakit, daun menguning, atau pertumbuhan akar terhambat. |
|
Kurangnya
Keterlibatan Siswa |
Siswa
tidak aktif berpartisipasi atau menunjukkan minat rendah terhadap proses
belajar. |
|
Umpan
Balik Negatif |
Umpan
balik negatif mengenai pengalaman selama kegiatan, seperti ketidakpuasan
terhadap hasil atau kurangnya pengetahuan. |
12. RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana tindak lanjut setelah kegiatan
menyemai benih alpukat ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan
keberhasilan program. Berdasarkan hasil penelitian unggulan dan pengalaman para
ahli, berikut adalah langkah-langkah yang akan diambil:
Langkah Perawatan dan Tindak Lanjut
Kegiatan Menyemai Biji Alpukat
No |
Langkah |
Deskripsi |
1 |
Perawatan
dan Pemeliharaan Bibit |
Siswa
merawat bibit dengan penyiraman rutin, pemupukan, dan pengendalian hama.
Perawatan yang baik dapat meningkatkan pertumbuhan bibit hingga 30% lebih
cepat. |
2 |
Monitoring
Pertumbuhan |
Melakukan
pengamatan berkala terhadap pertumbuhan bibit, termasuk pengukuran tinggi
tanaman dan jumlah daun. Data dicatat dalam jurnal untuk analisis lebih
lanjut. |
3 |
Evaluasi
Kegiatan |
Mengadakan
pertemuan evaluasi dengan siswa untuk mendiskusikan hasil kegiatan, tantangan
yang dihadapi, dan pembelajaran yang diperoleh. |
4 |
Pendidikan
Berkelanjutan |
Mengadakan
sesi pendidikan tambahan atau workshop tentang teknik budidaya alpukat,
termasuk pemilihan varietas unggul dan cara penanaman di lahan permanen. |
5 |
Pengembangan
Produk Turunan |
Mengajak
siswa untuk berinovasi menciptakan produk turunan dari alpukat, seperti jus
atau camilan berbasis alpukat. |
6 |
Penanaman
di Lahan Permanen |
Memindahkan
sebagian bibit ke lahan permanen di lingkungan sekolah atau area publik
sebagai bagian dari program penghijauan. |
7 |
Dokumentasi
dan Publikasi |
Mengumpulkan
dokumentasi berupa foto dan laporan kegiatan untuk dipublikasikan dalam media
sosial sekolah atau buletin lokal. |
8 |
Kerjasama
dengan Pihak Eksternal |
Menjalin
kerjasama dengan lembaga pertanian lokal atau komunitas petani untuk
mendapatkan dukungan teknis dan sumber daya tambahan. |
13. DAFTAR PUSTAKA
Ndoro,
L., Anjichi, V., Letting, F., & Were, J.O. (2018). Effect of Seed Size on
Germination and Seedling Performance on Grafted Avocado. African Journal of
Education, Science and Technology.
Rasmussen
University. (n.d.). Gardening for Kids: 7 Reasons Planting Seeds Enriches Their
Lives. Retrieved from
https://www.rasmussen.edu/degrees/education/blog/gardening-for-kids-benefits/
Sabardila,
A., Dahnial, M., & Efendi, S. (2019). The Role of Practical Activities in
Environmental Education: A Case Study in Schools. Journal of Environmental
Education.
Savor
Soil Permaculture. (n.d.). Cultivating Growth: The Educational Value of School
Gardens. Retrieved from
https://savoursoilpermaculture.com/cultivating-growth-the-educational-value-of-school-gardens/
Shankar,
R. (n.d.). The Benefits of Teaching Children to Grow Their Own Food. LinkedIn.
Retrieved from
https://www.linkedin.com/pulse/cultivating-sustainable-future-benefits-teaching-children-shankar
Susilo,
B. (2018). Teknik Pembibitan Sederhana. Jakarta: Gramedia.
Wardani,
R. (2020). Pengolahan Media Tanam Organik. Yogyakarta: Kanisius.
14. LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Presensi
peserta kegiatan
- Sertifikat
kegiatan
- Daftar
foto kegiatan
- Lembar
pesan dan kesan
- Denah
lokasi kegiatan
Lampiran Foto
Berikut adalah tabel checklist foto kegiatan yang perlu
didokumentasikan selama kegiatan menyemai biji alpukat. Tabel ini dapat
membantu Anda memastikan bahwa semua momen penting terabadikan dengan baik.
No |
Kegiatan |
Deskripsi Foto |
Status (✓/✗) |
1 |
Persiapan Bahan |
Foto siswa mempersiapkan biji alpukat dan
alat |
|
2 |
Pembersihan Biji |
Foto close-up biji alpukat yang sudah
dicuci |
|
3 |
Perendaman Biji |
Foto siswa merendam biji alpukat dalam
larutan POC |
|
4 |
Persiapan Media Tanam |
Foto siswa mencampurkan media tanam |
|
5 |
Penanaman Biji |
Foto siswa menanam biji alpukat ke dalam
polibag |
|
6 |
Penyiraman Pertama |
Foto siswa melakukan penyiraman pertama
pada bibit |
|
7 |
Pengamatan Pertumbuhan |
Foto siswa mengamati dan mencatat
pertumbuhan bibit |
|
8 |
Perawatan Bibit |
Foto siswa merawat bibit, seperti
penyiraman rutin |
|
9 |
Diskusi Kelompok |
Foto sesi diskusi atau refleksi antar siswa |
|
10 |
Penanaman di Lahan Permanen |
Foto proses pemindahan bibit ke lahan
permanen |
|
11 |
Hasil Akhir |
Foto kebun atau area penghijauan yang telah
ditanami |
|
12 |
Umpan Balik Siswa |
Foto lembar pesan dan kesan dari siswa |
|
13 |
Dokumentasi Video |
Video singkat tentang proses penyemaian |
|
14 |
Foto Bersama |
Foto bersama siswa dengan hasil kerja
mereka |
Lampiran Skenario Video
Berikut
adalah skenario dokumentasi video kegiatan menyemai biji alpukat yang disajikan
dalam bentuk tabel:
No |
Segmen Kegiatan |
Durasi |
Visual yang Direkam |
Narasi |
1 |
Pembukaan |
30 detik |
Pemandangan lokasi kegiatan (halaman
sekolah, kebun) |
"Selamat datang di kegiatan menyemai
biji alpukat oleh siswa Pramuka SMA Negeri 1 Jakenan. Hari ini, kita akan
belajar tentang proses menanam dan merawat biji alpukat." |
2 |
Persiapan Bahan |
1 menit |
Siswa mempersiapkan biji alpukat dan alat |
"Pertama-tama, kita akan mempersiapkan
semua bahan yang diperlukan, termasuk biji alpukat yang sudah dipilih,
polibag, dan media tanam." |
3 |
Pembersihan dan Perendaman Biji |
1 menit |
Siswa mencuci biji dan merendam dalam larutan
POC |
"Setelah membersihkan biji alpukat,
kita akan merendamnya dalam larutan pupuk organik cair selama beberapa jam
untuk mempercepat proses perkecambahan." |
4 |
Persiapan Media Tanam |
1 menit |
Siswa mencampurkan media tanam di ember
besar |
"Selanjutnya, kita akan menyiapkan
media tanam. Campurkan tanah, pupuk kandang, dan sekam dalam perbandingan
yang tepat." |
5 |
Penanaman Biji |
1 menit |
Siswa menanam biji alpukat ke dalam polibag |
"Sekarang saatnya menanam! Letakkan
biji alpukat di dalam polibag dengan bagian runcing menghadap ke atas." |
6 |
Penyiraman Pertama |
30 detik |
Siswa melakukan penyiraman pertama pada
bibit |
"Setelah penanaman, lakukan penyiraman
pertama untuk menjaga kelembaban media tanam." |
7 |
Pengamatan Pertumbuhan |
1 menit |
Siswa mengamati dan mencatat pertumbuhan
bibit |
"Selama beberapa minggu ke depan, kita
akan terus memantau pertumbuhan bibit." |
8 |
Diskusi Refleksi |
1 menit |
Sesi diskusi siswa berbagi pengalaman |
"Mari kita diskusikan apa yang telah
kita pelajari hari ini dan bagaimana kita dapat meningkatkan proses
penyemaian di masa depan." |
9 |
Penanaman di Lahan Permanen |
1 menit |
Proses pemindahan bibit ke lahan permanen |
"Akhirnya, setelah bibit cukup besar
dan kuat, kita akan memindahkannya ke lahan permanen." |
10 |
Penutupan |
30 detik |
Foto-foto hasil akhir dari kebun atau area
penghijauan |
"Terima kasih telah menyaksikan
kegiatan menyemai biji alpukat ini. Semoga pengalaman ini bermanfaat dan
menginspirasi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan." |
Komentar
Posting Komentar