Siswa SMANJA Tergerak Membuat Pengenyal & Pengawet Makanan Sehat Setelah Menemukan Kandungan Formalin di Beberapa Makanan Ternama

Adinda Najwa Aulia siswa kelas XIIF-1 dan Khusnul Amalia Syafitri siswa kelas XIIF-11 sedang melakukan uji formalin di laboratorium SMA N 1 Jakenan. Fotografer: Eny Mujayanti
 
Pagi itu,di ujung ruang yang berderet mikroskop yang tertata rapi dengan penghangat lampu temaram yang berkesan hangat, terdengar suara klutik-klutik lirih. Tampak dua siswa dan satu guru sedang sibuk pada satu meja yang diatasnya penuh dengan alat dan bahan yang dalam proses uji.

“Kami sedang menguji pengenyal yang ramah lingkungan,” ucap Najwa yang sedang sibuk mengesktrak mie dengan pengenyal ekstraksi orang menyebutnya kelapa.

Mi dengan pengenyal ekstrak abu sabut kelapa sedang diuji kandungan formalin. Fotografer: Eny Mutjayati, S.Pd., M.Si.

“Segini ya bu?” tanya Khusnul kepada Eny Mujayanti guru Biologi seiring memasukkan aquades di tabung reaksi. Terdapat dua kotak mi yang terkemas rami di atas meja uji. Jenis makanan favorit  orang Asia ini, merupakan hasil praktik membuat makanan sumber energi dengan pengenyal alam tempo hari.

“Icipin pak rasanya lebih enak lho, ini yang sudah dimasak, ini yang belom dimasak” ucap Eny sembari menjulurkan telunjuk jari nya. “waow tidak berubah warna bu, berarti ini tidak mengandung formalin ya bu” ucap tegas berbau tanya Najwa setelah memberi tindakan pengujian kandungan formalin dengan ekstrak bunga telang sembari memancarkan wajah gembira. “diulang lagi ya, kita pastikan lagi” timpal guru biologi sembari membawa lembar ceklist. Tampak guru pembimbing menerapkan standart safety yang cukup tinggi mengingat apa yang sedang dibuat adalah ekstrak pengganti pengenyal sekaligus pengawet yang acapkali menyebabkan sakit perut, muntah-muntah, timbul depresi pada susunan saraf serta kegagalan dalam peredaran darah.

Tak lama, ekstrak  mi di uji lab kali kedua selesai, tampak tidak ada warna dalam tabung reaksi. Persis dengan hasil pertama.

Adinda Najwa mengaku tergerak membuat terobosan bahan pengenyal dan pengawet makanan ini karena masih sering ditemukan makanan yang mengandung formalin. Melalui penelitiannya siswa kelas XII F 1 ini berharap hasil penelitaznnya dapat memberikan sumbangsing, literasi makanan sehat tanpa mengandung bahaya. Hal yang sama juga disampaikan Khusnul Amelia Safitri. Siswa kelas XII F 11 ini barusaja mengalami fobia makanan mi pasxca mengfetahui sampel mi yang diuji yang biasa ia makan mengandung formalin diatas ambang batas. Namun sekarang ia mengaku lega. Pasca melakukan penelitian pembuatan mi dengan campuran air abu sabut kelapa, ia tidak lagi takut makan mi hasil buatannya. “ Saya berharap temuan ini bisa dijadikan alternatif bagi pedagang mi untuk menggunakan air abu sabut kelapa sebagai bahan pengawet dan pengenyal. Pun dengan Eny Mujatyati ia mengaku bangga dengan pengalaman pendampingan yang luar biasa.

Penulis : Suhadi
Penyelaras : Nova
Layouter : Rilo

Komentar

Postingan Populer