Unsur Hara Pada Tanaman
Tanaman Kirinyuk
Alternatif untuk memenuhi tersedianya unsur hara bagi tanaman adalah menggunakan pupuk organik cair daun kirinyuhyang memiliki kandungan N, P dan K yang tinggi
Rosmawati, S., Mutakin, J., & Fajarfika, R. (2021). Pengaruh Konsentrasi dan Lama Fermentasi Pupuk Organik Cair Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). JAGROS: Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science), 5(2), 385-393.
Gulma kirinyuh sangat berpotensi untuk dijadikan pupuk organik karena kandungan unsur hara dalam jaringannya yang tinggi. Biomassa kirinyuh memiliki kandungan hara N 2,65%, P 0,53% dan K 1,9% sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber hara yang potensial dalam upaya peningkatan produksi kedelai dan perbaikan kesuburan tanah.
Nasrullah, N., & Hasanuddin, H. (2018). Pemberian Kirinyuh (Cromolaena odorata L.) sebagai Mulsa Organik pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) serta Pengaruhnya terhadap Sifat Fisika dan Kimia Tanah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3(2), 43-50.
Perubahan secara signifikan dapat dilihat pada tinggi tanaman, panjang akar, rasio tajuk/akar, jumlah akar lateral, berat kering dan juga perubahan kadar pH tanah. C. odorata juga mampu meningkatkan kandungan unsur hara nitrogen pada tanah pasca tambang yang kekurangan nitrogen
Dila, K. A. (2021). UJI KESESUAIAN TUMBUHAN KIRINYUH (Chromolaena odorata (L.) RM King & H. Rob.) UNTUK REKLAMASI BEBERAPA LAHAN BEKAS TAMBANG (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Komposisi kandungan hara kirinyuh 2,42% N; 0.26% P; 50.40% C; dan 20,82% C/N.
Syofiani, R., & Islami, S. (2021). Pengaruh berbagai dosis kompos kirinyuh (chromolaena odorata) terhadap sifat kimia tanah dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Jurnal Agrium, 18(1).
Hasil menunjukkan pemberian pupuk hijau dengan dosis tertinggi 20 kg kirinyuh/batang belum menunjukkan pengaruh yang nyata walaupun mengalami peningkatan terhadap sifat kimia tanah Inceptisol seperti pH tanah, Al-dd, C-organik, N-total, P-total, dan P-tersedia. Pupuk hijau dengan dosis 20 kg kirinyuh/batang berpengaruh nyata terhadap K-dd pada 60 HSI.
Yulianda, M., Khalil, M., & Jufri, Y. (2022). Pupuk Hijau Kirinyuh (Chromolaena odorata) dimanfaatkan sebagai Sumber Bahan Organik terhadap Perubahan Sifat Kimia Inceptisol pada Kebun Kurma Barbate. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 7(3), 416-421.
pemberian jumlah pupuk organik cair daun kirinyuh memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan sawi pakcoy meliputi faktor pertambahan tinggi tanaman dan jumlah daun pasca panen. Selain itu memberikan perbedaan yang signikan terhadap berat basah tanaman. Perlakuan AB Mix + 200 ml POC daun kirinyuh memberikan hasil panen terbaik diantara perlakuan lainnya meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat basah tanaman pasca panen
Sanjuli, A. B., & Binawati, D. K. (2021). Produktivitas Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica rapa l.) yang diberi Pupuk Organik Cair Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata l.) dengan Sistem Hidroponik NFT. In Seminar Nasional Biologi dan Statistika (pp. 37-45).
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa 1. Penggunaan berbagai pupuk hijau berpengaruh nyata terhadap kandungan C-Organik dan Nitrogen Pupuk Organik Cair sedangkan C/N tidak berpengaruh nyata.2. Perakuan P1(POC Lamtoro) mengandung 6,84% C-Organik, 0,89% Nitrogen dan 8,15 Rasio C/N. 3. Perlakuan P2 (POC Kirinyuh) mengandung 7.81% C-Organik, 0.50% Nitrogen dan 30,24 Rasio C/N. 4. Perlakuan P3 (POC Titonia) mengandung 6,20% C-Organik, 0,85% Nitrogen dan 7,28 Rasio C/N. 4. Perlakuan P4 (POC Indigofera) mengandung 8,30% C-Organik, 5,93% Nitrogen dan 1,40 Rasio C/N.
Pandi, J. Y. S., Nopsagiarti, T., & Okalia, D. (2023). Analisis C-organik, nitrogen, rasio C/N pupuk organik cair dari beberapa jenis tanaman pupuk hijau. Ratio, 12(1).
Buah Mengkudu
Lama pembuatan pupuk organik cair dari limbah buah mengkudu dengan bioaktivator EM4 pada P2 adalah 14 hari dengan suhu 30ºC dan warna menjadi hitam dan tidak beraroma Sedangkan pada P1 lama waktu pupuk adalah 15 hari dengan suhu 30ºC dan warna menjadi hitam dan tidak beraroma. Sedangkan analisis kimia pupuk organik cair pada perlakuan P2 dan P1 untuk unsur hara N, P, K, C-Organik dan pH belum memenuhi standar Permentan No.261 Tahun 2019.
Hernyse, C. (2022). PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH BUAH MENGKUDU (Morinda citrifollia) DENGAN BIOAKTIVATOR EFFECTIVE MICROORGANISM 4 (EM4) (Doctoral dissertation, POLITKENIK PERTANIAN NEGERI SAMARIDNA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC buah mengkudu mampu mengendalikan cendawan F. oxysporum pada tanaman melon. Perlakuan dosis POC buah mengkudu mampu memperlambat terjadinya masa inkubasi, mengurangi terjadinya persentase tanaman layu, meningkatkan populasi mikroba tanah dan xylem diskolorasi yang terbentuk lebih pendek.
Khumaira, N., Chamzurni, T., & Susanna, S. (2023). Aplikasi Pupuk Organik Cair Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Untuk Mengendalikan Fusarium Oxysporum Pada Tanaman Melon (Cucumis Melo L.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 8(1), 483-493.
Berdasarkan hasil kajian literature disimpulkan bahwa tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.) perpotensi menghambat bakteri Gram positif maupun Gram negatif. Daya hambat antibakteri yang paling efektif ditunjukkan pada biji, buah, daun dan batang. Perbedaan hambat bakteri yang terbentuk dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi senyawa kimia, varietas tanaman, pelarut yang digunakan untuk ekstraksi, metode ekstraksi, metode pengujian, stain bakteri dan bentuk sediaan (ekstrak atau nanopartikel).
Geofani, C., Septianingrum, N. M. A. N., & Dianita, P. S. (2022). Literature review: efektivitas daya hambat antibakteri tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap S. aureus dan E. coli. Borobudur Pharmacy Review, 2(2), 36-49.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC ekstrak buah mengkudu tidak berpengaruh nyata pada panjang sulur, jumlah dan lebar daun umur tanaman 3 MST, 4 MST dan berpengaruh nyata pada umur 5 MST. Perlakuan POC ekstrak buah mengkudu 0,25% pada varietas amanta menghasilkan berat buah melon yang terbaik yaitu 995,40 gram.
Hariyati, T. (2020). RESPON TIGA VARIETAS MELON (Curcumis melo L) TERHADAP PEMBERIAN POC BUAH MENGKUDU (Morindra citrifera). Journal TABARO Agriculture Science, 4(1), 35-41.
Di antara 15 fraksi ekstrak etil asetat yang diuji, fraksi 8 (IC50 5,49
µg/mL) dan fraksi 7 (IC50 7,90 µg/mL) mempunyai aktivitas antioksidan yang
lebih besar daripada vitamin E (IC50 8,27 µg/mL). Kandungan fenolik total
berkisar antara 5,94 ± 0,08 sampai 36,52 ± 0,35 g ekivalen asam galat/100
gram sampel, sementara kandungan flavonoid total berkisar antara 1,19 ±
0,02 sampai 17,65 ± 0,17 g ekivalen kuersetin/100 g sampel.
Rohman, A., Riyanto, S., & Utari, D. (2006). Aktivitas antioksidan, kandungan fenolik total dan kandungan flavonoid total ekstrak etil asetat buah mengkudu serta fraksi-fraksinya. Majalah Farmasi Indonesia, 17(3), 136-142.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tepung mengkudu memberikan pengaruh yang sangat nyata
(P<0,01) terhadap daya hambat BAL dan Escherichia coli. Kandungan total fenol yang tertinggi terdapat pada tepung buah yaitu sebesar 1,67 mg/g GAE. Kandungan flavonoid yang tertinggi terdapat
pada tepung daun yaitu sebesar 0,0438 mg/g QE. Hasil uji DPPH yang tertinggi terdapat pada tepung
buah yaitu sebesar 84,03 %. Ekstrak tepung buah mengkudu mempunyai potensi sebagai antioksidan
dan antimikroba pada ternak.
Purwantiningsih, T. I., & Suranindyah, Y. Y. (2014). Aktivitas senyawa fenol dalam buah mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai antibakteri alami untuk penghambatan bakteri penyebab mastitis. Buletin Peternakan, 38(1), 59-64.
Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) adalahtumbuhan yang efektif sebagai antihipertensi dengan kandungan beberapa senyawa yaitu prexeronin(vasoaktif endotel), Scopoletin(menyebabkan vasodilatasi) dan xeronine(efek diuretik)
Komentar
Posting Komentar