Kelompok Sepermainan Sepeda Minggu



Dari kiri Mufid, Kamil, Afham, Syihab, Fahru, Robit, dan Asyif sedang berpoto bersama saat bersepeda pada hari minggu (Jul 21 Sun, 8:48 AM GMT+07:00)

Minggu pagi saat itu, sekitar pukul 09.00 enam anak laki-laki berjejer menaik sepedanya. Mereka tampak siap-siap bermain sepeda bersama mengeliling desa. Keenam anak laki-laki itu berperan sama menjadi pesepeda dengan status teman sepermainan. 

Temen sepermainan merupakan kelompok kecil yang berfungsi menjadi agen sosialisasi setelah keluarga. Memang tampak biasa, namun dalam hal peran agen sosialisasi, kelompok tersebut menjadi ruang dalam membentuk jalinan ikatan pertemanan yang hangat. Hal tersebut dapat dilihat ketika bermain sepeda, satu persatu mereka saling bergantian menempati ruang jalan dengan saling menjaga keselamatan satu sama yang lain. Dari situlah tampak peran agen sosialsiasi terpancar. 

Dari pengamatan di lapangan, mereka saling berkunjung ke rumah satu sama yang lain. Bahkan tak hanya berkunjung, mereka bergantian menyempatkan waktu yang cukup lama hingga waktu makan tiba. Satu sama yang lain saling berbagi makanan cerita seputar keseharian sekolah mereka. 

Teman sepermainan, tak hanya menjadi ruang bermain saja, tetapi agen sosialisasi ini telah memancarkan fungsi dalam membangun ikatan sosial yang hangat serta memiliki fungsi turunan dalam hal menghangatkan kelompok sosial yang lebih luas. Di era kekinian, kelompok sosial yang demikian cukup diharapkan dari kalangan orang tua. Mereka tidak lagi was-was karena anak-anaknya sedang beraktivitas yang menyehatkan dan positif dalam kegiatan kesehariannya. 

Kids Scooter, sejenis alat bermain yang digerakaan kaki untuk meluncurkan badan 

Penulis adalah Suhadi, guru SMA Negeri 1 Jakenan

Komentar

Postingan Populer